Friday, August 27, 2010

Kenapa Seks Pria Tidak Ada Matinya?

Kenapa Seks Pria Tidak Ada Matinya?
Vera Farah Bararah - detikHealth


Laki-laki tua masih tertarik untuk memiliki kehidupan seks yang lebih panjang dibandingkan perempuan yang seusianya. Kenapa seks pria tidak ada matinya meski usia terus bertambah?

Peneliti dari University of Chicago melakukan survei terhadap lebih dari 6.000 orang. Diketahui bahwa laki-laki tua lebih memungkinkan untuk aktif secara seksual, memiliki kehidupan seks yang baik dan lebih mendambakan seks dibandingkan rekan seusianya yang perempuan.

Sekitar 39 persen laki-laki berusia 75-85 tahun masih melakukan hubungan seks, sedangkan kaum perempuan hanya sekitar 17 persen saja.

Hasil studi yang dilaporkan dalam British Medical Journal menunjukkan pada kelompok usia tertentu yang sama sekitar 41 persen laki-laki masih tertarik terhadap seks sedangkan perempuan hanya sebesar 11 persen.

"Tetap sehat
merupakan kunci untuk menjaga kehidupan seks di tahun-tahun emas. Seks adalah masalah yang sangat penting dan hal ini bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang," ujar ketua penelitian Stacy Tessler Lindau, MD, profesor bidang kebidanan dan ginekologi dari University of Chicago, seperti dikutip dari Health, Kamis (11/3/2010).

Peneliti menemukan pada usia 55 tahun, laki-laki masih memiliki waktu lebih dari 15 tahun lagi untuk melakukan aktivitas seksual sedangkan perempuan hanya memiliki 10,6 tahun. Selain itu kehidupan yang sehat bisa menambah panjang aktivitas seksual seseorang, pada laki-laki bertambah 7 tahun dan perempuan hanya 5 tahun.

"Orang-orang yang memiliki hubungan harus terus berhubungan seks sampai usia 99 tahun. Generasi tua harus dididik ulang bahwa seks di usia tua bukanlah sesuatu yang kotor atau harus ditertawakan tapi sesuatu yang harus dibudidayakan," ujar Dr Ruth, seorang seks terapis dan pengarang buku Dr. Ruth’s Sex After 50.

Kenapa pria tak pernah mati hasrat seksnya?

Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi organ pun akan melemah. Otot-otot mulai mengendur, kulit mulai keriput dan tulang semakin rapuh.

Namun pria masih mampu memproduksi hormon testosteron hingga usia tua. Berbeda dengan wanita yang kerap terhambat menopause. Selama hidupnya, pria memproduksi 170 hingga 180 kg sperma meski makin tua jumlahnya makin berkurang.

Salah satu hal yang menjadi alasan mengapa perempuan tua menjadi kurang aktif secara seksual dibandingkan pria karena rata-rata dari mereka sudah tidak memiliki pasangan atau pasangannya sudah tidak cukup sehat untuk melakukan hubungan seks.

Dr Lindau menemukan perempuan yang sudah tua cenderung lebih sedikit untuk menikah kembali atau memilih hidup dengan berpasangan.

Dalam survei didapatkan pada usia 65-74 tahun hanya sebesar 58 persen perempuan yang memiliki pasangan sedangkan kaum pria sebesar 79 persen.

Beberapa perempuan yang masih aktif melakukan seksual hanya untuk menyenangkan pasangannya atau merasa sulit untuk mengatakan tidak.

"Dalam masyarakat kita perempuan dibesarkan dengan cara bahwa mereka tidak seharusnya meminta atau menginginkan hubungan seks, sehingga perempuan yang lebih tua cenderung berkurang aktivitas seksualnya," tambanya.

Tubuh yang sehat dalam arti melakukan olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang benar serta tidak merokok dapat meningkatkan kualitas seksual seseorang meskipun usianya terus bertambah.

4 Nutrisi yang Meningkatkan Hormon Pria

4 Nutrisi yang Meningkatkan Hormon Pria
Merry Wahyuningsih - detikHealth


Testosteron merupakan salah satu hormon yang penting dalam tubuh manusia, terutama laki-laki. Hormon ini cenderung mengalami penurunan seiring usia. Untungnya, hal ini dapat dihindari, karena kadar hormon dipengaruhi sebagian besar oleh makanan.

Testosteron atau sering disebut hormon pria merupakan salah satu hormon utama yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan otot, libido (kesehatan seksual dan suasana hati), serta untuk organ secara keseluruhan dan kesehatan tulang.

Ada beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan kadar testosteron, tapi beberapa makanan ini mungkin menjadi pantangan pada orang dengan kondisi tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes dan obesitas.

Dilansir dari Livestrong, Sabtu (28/8/2010), berikut 4 jenis nutrisi yang dapat meningkatkan kadar testosteron:

1. Minyak kelapa

Minyak kelapa terdiri Medium Chain Triglycerides atau MCT. Mekanisme ini memungkinkan tubuh untuk menyerap minyak kelapa guna mencegah penyimpanan sebagai lemak, bahkan mendorong penghilangan lemak dalam tubuh.

Hal ini disebabkan karena kemampuan MCT untuk memotong sistem limfatik ketika dicerna, tidak seperti lemak lainnya dan memungkinkan penyerapan cepat oleh hati.

Ini memungkinkan untuk oksidasi langsung dan cepat diubah menjadi energi, mirip dengan efek dari karbohidrat sederhana. Kenaikan bahan bakar dan energi dapat memperpanjang daya tahan dan meningkatkan testosteron secara keseluruhan.

2. Bawang putih

Semua hormon dalam tubuh secara langsung diatur satu sama lain. Oleh karena itu, penurunan testosteron seringkali merupakan respon dari pergeseran kadar hormon lainnya. Salah satu hormon yang bertanggung jawab atas tingkat testosteron dalam tubuh adalah kortisol. Bawang putih telah terbukti untuk mengatur kadar kortisol dan sebagai hasilnya juga meningkatkan kadar testosteron.

3. Brokoli

Hormon lain yang lebih jelas terkait dengan testosteron adalah estrogen. Kadar esterogen yang tinggi dalam tubuh dapat menurunkan testosteron.

Brokoli berisi tingkat tinggi indole, yaitu fitokimia yang membantu tubuh untuk mengkonversi estrogen ke dalam bentuk lain, sehingga meningkatkan testosteron.

Selain itu, brokoli mengandung kromium yang dapat mengatur glukosa darah, kalsium yang mengatur hormon untuk mencegah penyimpanan lemak lebih lanjut.

4. Daging merah

Daging merah telah terbukti untuk meningkatkan tingkat testosteron. Kekurangan seng adalah alasan utama untuk testosteron rendah, sehingga konsentrasi tinggi seng yang ditemukan dalam daging merah sangat bermanfaat.

Menurut penelitian dari Harvard Medical School, suplemen seng dapat meningkatkan kadar testosteron bebas antara 8 hingga 14 persen. Hal ini disebabkan karena seng dapat memainkan peranan penting dalam modulasi serum testosteron pada pria normal.

Selain itu, lemak jenuh dan kolesterol yang ditemukan dalam daging merah dapat segera dikonversi menjadi testosteron dalam tubuh. Telur dapat memiliki peran yang sama, sama halnya dengan meningkatkan kadar kolesterol tubuh.