Sunday, May 31, 2009

Libido Wanita Mudah Anjlok, Pria Lebih Konsisten

GAIRAH seks perempuan langsung bangkit begitu berada dalam suasana yang aman. Tapi setelah empat tahun menikah atau berpacaran atau kumpul kebo, dorongan seksual wanita menurun.

Berdasarkan penelitian, hanya kurang dari separuh wanita berusia 30 tahun yang menginginkan seks secara reguler. Sementara itu, libido laki-laki tak terpengaruh oleh lamanya relationship, termasuk dalam pernikahan.

Jurnal Human Nature yang terbit pekan ini menyebutkan bahwa perbedaan ini merupakan bagian dari bagaimana manusia mengalami evoluasi. Seorang lelaki memiliki libido yang stabil bisa jadi disebabkan oleh persaingan sifat dengan sesama lelaki untuk sama-sama melindungi perempuan.

Para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Hamburg Eppendorf telah mewawancarai 530 pria dan wanita untuk penelitian ini. Hasilnya, 60 persen dari perempuan berusia 30-an tahun menginginkan hubungan seks lebih sering pada awal-awal perkenalan (pernikahan). Tapi dalam masa empat tahun, angka tersebut cenderung menurun hingga di bawah 50 persen.

Untuk kaum Adam, tingkat wanting regular sex bertahan pada angka 60-80 persen. Mereka tak terpengaruh lamanya pacaran atau pernikahan.

Satu hal lagi yang sangat menonjol dari penelitian ini adalah faktor kelembutan (tenderness) bagi perempuan. Sekitar 90 persen perempuan menginginkan kelembutan dari pasangannya, baik pada awal-awal pernikahan atau pacaran hingga akhir hayatnya. Sebaliknya, hanya 25 persen lelaki menginginkan kelembutan. Itu pun dalam kurun waktu 10 tahun menikah/pacaran.

Dr Dietrich Klusmann yang memimpin penelitian ini yakin bahwa perbedaan seksual ini merupakan bagian dari evoluasi manusia. ”Untuk laki-laki, alasan konsisten dalam seks adalah keinginannya untuk selalu melindungi pasangan dari godaan lelaki lain,” katanya.

Di akhir penjelasannya, dr Dietrich bilang bahwa perempuan mengalami evolusi sedemikian rupa sehingga memiliki dorongan seksual tinggi justru ketika mereka baru berkenalan. Mengapa begitu? Ini merupakan tahap awal untuk membentuk apa yang disebut pair bond atau perikatan dengan pasangannya. Nah, ketika hubungan sudah mulai cair, libido perempuan turun.

Ia menambahkan bahwa studi tentang tingkah laku binatang memberikan gambaran bagaimana perempuan saat itu mengalihkan pandangan ke lelaki lain atau pria idaman lain (PIL). Ini untuk mengamankan kombinasi genetiknya.

Kemungkinan lain, perempuan membatasi hasrat seksual justru untuk menggoda atau memancing gairah pasangannya. (tig)

Reguk Kenikmatan Tiada Batas

Anda mungkin mengira, untuk bisa menikmati kehidupan seksual yang menyenangkan, apalagi secara berkesinambungan, pria harus punya alat kelamin yang kokoh, kekar dan besar. Mungkin ada pula yang berpikir bahwa yang paling penting adalah tubuh seksi seorang wanita?

Dengan segala maaf harus dikatakan, semua itu keliru. Semuanya tergantung pikiran. Pikiran, menurut para ahli seksologi, justru merupakan organ seksual paling penting. Keterampilan teknis maupun bentuk fisik yang aduhai, tak akan punya arti apa pun jika pikiran Anda sedang kalut, cemas, lelah, takut, benci, frustrasi, stres dan depresi.

Seks yang menyenangkan baru bisa Anda nikmati, jika isi kepala diganti dengan gagasan yang memiliki makna erotis. Hanya dengan cara ini maka keterampilan dan upaya fisik yang Anda dan pasangan lakukan, akan mendapatkan hasil.

Berikut beberapa saran dari Dr. Sundardas DA, seperti dipaparkan dalam bukunya, The Asian Woman’s Guide to Health, Beauty, & Vitality, agar Anda dapat mereguk kenikmatan seksual secara berkesinambungan.

Untuk Wanita:
1. Ketika sedang bercinta, hentikan usaha mengendalikan dan membendung perilaku Anda. Biarkan bergerak bebas. Anda tidak sedang memainkan suatu peran pun, sehingga tidak perlu tampak bagus. Dan tak ada orang lain yang harus Anda buat senang kecuali diri Anda sendiri. Biarkan diri Anda seperti apa adanya ketika memberi respon seks.
2. Lakukan hubungan seks lebih banyak. Tidak perlu menghemat seks untuk nanti. Semakin banyak Anda melakukan hubungan seks, maka akan semakin banyak Anda menginginkan dan menjadi lebih tanggap.
3. Biarkan saja seandainya gagal. Jika Anda yakin bahwa hubungan seks akan gagal, maka Anda akan mengalami kegagalan. Mungkin Anda khawatir tak bisa orgasme, takut pasangan Anda lelah, atau ejakulasi terlalu cepat? Mungkin Anda takut tak bisa ereksi? Santai saja dan nikmati diri sendiri. Nikmati hidangan kecil jika Anda tak dapat menikmati hidangan utama. Sikap seperti ini akan menghasilkan pola penguatan positif, dan memberi kemungkinan besar untuk bisa mencapai orgasme di waktu mendatang.
4. Perkuat fisik Anda. Kebanyakan wanita lebih suka laki-laki dalam posisi mengangkang, karena tidak menguras banyak tenaga. Namun umumnya wanita lebih mudah mencapai orgasme jika dalam posisi mengangkang, sebab gerakan tubuh bisa merangsang reflek seksual.
5. Belajarlah mengungkapkan apa yang Anda inginkan. Maka, pelajari diri Anda. Banyak wanita bersikap cuek terhadap diri sendiri dalam kaitan dengan seks. Masturbasi merupakan cara menemukan dan mempelajari apa yang Anda butuhkan dari seks, dan bagaimana perasaan Anda mengenai hal itu.
6. Jika telah menemukan apa yang Anda inginkan, ada banyak metode untuk mengemukakannya. Misalnya, tuntun pasangan Anda dengan tangan mengenai bagaimana menyentuh, menekan, menggerakkan dan menunjukkan daerah yang Anda sukai.
7. Jika bimbingan tangan tidak berhasil, jelaskan dengan kata-kata tentang apa yang Anda inginkan. Misalnya, “Saya lebih suka….. dari sini ke situ…”

Untuk Pria:
1. Seks tidak dimulai dan diakhiri di alat kelamin, tapi ada aspek-aspek psikologis. Maka sempatkan lebih banyak waktu untuk berbincang-bincang dengan pasangan Anda, dan ketahui apa yang disukai dan tidak disukainya.
2. Cari umpan balik saat Anda melakukan hubungan seksual. Tanyakan apakah cara tersebut terasa nikmat baginya. Jangan menganggap bahwa pasangan Anda menikmatinya hanya karena matanya terpejam dan merintih lembut. Wanita bisa bersikap seperti itu karena kesakitan. Mintalah masukan darinya dan dengarkan dia.

Awas, Laki-laki Tak Bersunat Berisiko Kanker Penis!

Sunat dikatakan dapat membantu mengurangi risiko seperti penyakit menular seksual. Namun ternyata tak hanya itu. Sunat juga mengurangi risiko terkena kanker penis. Dengan kata lain, para pria yang tidak sunat berisiko terkena kanker penis.

Demikian diungkap Urolog Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais Jakarta Dr Rachmat B Santoso saat dihubungi melalui telepon, Jumat (15/5). “Penyebabnya adalah infeksi kronis pada orang yang tidak cirkumsisi (sunat),” kata Rachmat. Laki-laki yang juga berisiko adalah mereka yang pernah menderita herpes genitalis.

Persoalan utamanya adalah tidak higienisnya alat kelamin laki-laki karena kepalanya tidak terbuka. Kebersihan daerah di bawah kulit depan glans penis tidak terjamin kalau tidak sunat.

Gejala yang dijumpai pada orang yang kena kanker penis adalah adanya luka pada penis, luka terbuka pada penis, dan merasa nyeri pada penis bahkan terjadi pendarahan dari penis. Biasanya ini terjadi pada stadium lanjut. Ciri lain adalah tampak luka yang menyerupai jerawat atau kutil pada penis.

Pengobatan kanker penis bervariasi, tergantung kepada lokasi dan beratnya tumor. Cara pertama adalah penektomi atau pemotongan, bisa sebagian bisa juga total. Rachmat mengilustrasikan, jika panjang penis 10 sentimeter dan yang terkena kanker hanya ujung penisnya maka yang panjang penis yang dipotong 2-3 sentimeter. “Tapi, jika yang kena kanker tiga perempat panjang penis, apa boleh buat penisnya harus dipotong habis,” katanya. Cara yang lain bisa berupa kemoterapi dan terapi penyinaran.

Rachmat mengingatkan, penyakit ini tidak boleh dianggap remeh oleh para lelaki. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, kanker penis banyak menyerang usia produktif, 30 tahun sampai 50 tahun.

Meski tidak banyak menyerang pria, dalam setahun hanya ada 2-3 orang yang datang ke RS Dharmais, Anda, para pria harus hati-hati. “Tidak signifikan memang, tetapi sangat mengganggu integritas karena menyangkut kelaki-lakian seseorang,” pungkasnya.

Pria, Cermati Kesehatan Seksualmu!

Seperti halnya wanita, pria pun memiliki berbagai masalah kesehatan khas yang harus mereka hadapi. Terlebih, ada faktor-faktor yang membuat kehidupan pria pada umumnya lebih rentan terhadap penyakit, seperti kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, jarang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, mengabaikan gejala gangguan kesehatan, malas berkonsultasi ke dokter, dan lain sebagainya.

Beberapa keluhan yang sering dirasakan kaum pria diantaranya kehilangan gairah seksual dan sering merasa lemah, problema seksual seperti disfungsi ereksi dan ejakulasi dini, infertilitas dan gangguan buang air kecil.

Timbulnya masalah-masalah tersebut tentu mengganggu performa dan menurunkan kualitas hidup pria. Berbagai aspek seputar kesehatan pria dan penanganannya terungkap dalam sebuah seminar bertajuk Mengembalikan Kesempurnaan Pria yang diadakan di Rumah Sakit ASRI pekan lalu.

Bagi pria usia produktif, kesehatan seksual merupakan hal vital. Gangguan seksual dapat secara langsung berdampak pada kualitas hidup, rasa percaya diri, dan hubungan dengan pasangan.

“Disfungsi ereksi dan ejakulasi dini seringkali dianggap wajar karena kelelahan, stres karena pekerjaan, dan faktor lainnya. Padahal, keduanya bisa jadi merupakan suatu indikasi adanya penyakit yang lebih serius seperti diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, darah tinggi, dan bahkan penyakit jantung,” kata Dr. Ponco Birowo, SpU.

Masalah lain yang juga banyak dihadapi oleh pasangan muda adalah sulitnya mendapatkan keturunan. Meski pandangan umum masih menganggap infertilitas sebagai domain wanita, pria juga sebenarnya memiliki peranan yang sama besar. Apalagi pemeriksaan untuk mendeteksi adanya gangguan kesuburan pria jauh lebih murah, mudah, dan tidak menyakitkan.

Seiring dengan meningkatnnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia, sebuah sindroma yang disebut andropause yang timbul bersamaan dengan bertambahnya umur pada pria pun akan semakin banyak ditemui.

Namun, tidak jelasnya fase peralihan menuju masa andropause menyebabkan sulitnya kondisi ini diidentifikasi oleh dokter, terlebih masyarakat awam. Prof.DR.Dr. Akmal Taher, SpU(K) menyatakan, “Justru pasangan atau lingkunganlah yang sering mengeluhkan perubahan perilaku dari seorang pria. Pria andropause jadi lebih mudah marah, kurang bergairah, sulit tidur, mudah terbangun di malam hari, serta berbagai keluhan lainnya yang biasanya tidak disadari oleh penderita.”

Sebuah gangguan kesehatan lainnya yang justru paling banyak ditemui dalam bidang urologi adalah batu saluran kemih. Seringkali penyakit ini datang tanpa keluhan sehingga pasien lambat terdiagnosa dan terjadi komplikasi. Komplikasi yang terjadi dapat berupa pembengkakan ginjal, penurunan fungsi ginjal, hingga gagal ginjal. Sebaliknya, pasien dapat merasakan nyeri yang sangat dan hilang timbul, mual, dan muntah (kolik) apabila terjadi sumbatan yang mendadak, pada saat komplikasi belum terjadi.

“Keluhan yang dialami penderita batu saluran kemih tidak berkorelasi derajat beratnya kerusakan ginjal, sehingga untuk mendeteksi adanya batu pada saluran kemih, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Berbagai pilihan pengobatan di antaranya berupa obat untuk mengeluarkan batu, tindakan non-invasive (ESWL), minimal invasive (PcNL untuk batu ginjal dan URS untuk batu ureter), dan operasi terbuka sebagai pilihan terakhir,”kata Dr. Nur Rasyid, SpU.

Untuk itu, sebuah rumah sakit hendaknya mempunyai pelayanan yang paripurna sehingga dapat memberikan penatalaksanaan sesuai dengan standar tertinggi berdasarkan Panduan Penatalaksanaan Batu Saluran Kemih yang dianut oleh institusi seperti Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), European Association of Urology (EAU), maupun American Urological Association (AUA).

Rumah Sakit Asri menyediakan layanan urologi terpadu dengan didukung peralatan berteknologi mutakhir yang menjadikan rumah sakit ini sebagai Center of Urology. Selain itu, untuk menangani masalah kesehatan pria lainnya seperti infertilitas dan gangguan seksual, terdapat Pusat Fertilitas yang menggabungkan layanan obstetri-ginekologi bagi wanita dan urologi bagi pria dengan fasilitas diagnostik dan penatalaksanaan yang lengkap serta tim dokter ahli yang berpengalaman.

Mengenal Gangguan Seksual

Fungsi seksual, menurut pakar seksologi Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis. Kalau kedua faktor ini baik, fungsi seksual juga baik.
Yang dimaksud dengan faktor fisik adalah ada tidaknya penyakit, pola hidup sehat, atau ada tidaknya pengobatan yang didapat untuk mendukung fungsi organ tubuh. Sementara itu, faktor psikis misalnya stres, kejenuhan, dan suasana hubungan pribadi dengan pasangan.
Nah, apa saja gangguan seksual yang kerap terjadi?
1. Pada wanita:- Gangguan dorongan seksual, misalnya dorongan seksual hipoaktif dan ketidaksenangan terhadap aktivitas seksual.
- Gangguan bangkitan seksual, yaitu pelendiran vagina yang kurang meskipun sudah dalam keadaan cukup terangsang.
- Tidak bisa atau sulit untuk mencapai orgasme saat berhubungan seksual.
- Rasa sakit atau tidak nyaman di kelamin dan sekitarnya setiap kali berhubungan seksual.
2. Pada pria:- Gangguan dorongan seksual, misalnya akibat penyakit fisik atau psikis.
- Disfungsi ereksi, misalnya karena menderita diabetes melitus.
- Gangguan ejakulasi, yaitu ejakulasi dini atau justru ejakulasi yang terhambat.
- Gangguan orgasme, yaitu tidak bisa merasakan orgasme.
Berikut beberapa kiat mencegah gangguan fungsi seksual yang ditawarkan Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp.And:
1. Selalu ingat bahwa kehidupan seksual adalah milik bersama dan dibina bersama pasangan.
2. Bersikap dan bicaralah secara terbuka apa adanya.
3. Jaga kesehatan tubuh dan jiwa.
4. Hindari gaya hidup tak sehat, misalnya rokok, stres, kurang tidur, pola makan tidak baik, dan tidak berolahraga.
5. Jangan tergoda untuk menggunakan obat/ramuan yang tidak jelas isi dan indikasinya.
6. Jagalah keseimbangan antara kesibukan dan rileksasi.
7. Selalu usahakan untuk memiliki waktu khusus hanya berdua bersama pasangan.
8. Jangan melakukan hubungan seksual sebagai hal yang rutin.

Biar Sperma Sehat

Bernie Zilbergeld, PhD, sex therapist dan pengarang buku The New Male Sexuality menyebutkan, sering kali kegagalan mendapatkan buah hati bukan karena kesalahan si wanita atau prianya yang kurang pandai bercinta, melainkan karena kondisi sperma yang kurang sehat. Karena itu, meski agak sulit untuk mengetahui apakah sperma sehat atau tidak, setidaknya beberapa hal berikut ini bisa membantu kita untuk menjaga agar sperma tetap berkualitas.
1. Berhentilah merokok
2. Berhentilah minum alkohol berlebihan
3. Jangan menggunakan celana dalam terlalu ketat. Carilah yang sedikit longgar dan hindari mandi dengan air terlalu panas supaya testikel Anda tetap dingin.
4. Tetap asup multivitamin sebagai antioksidan misalnya vitamin C, E, dan betakaroten. Bisa juga dengan banyak mengasup buah dan sayuran. Baik juga bila Anda minum multivitamin yang mengandung zinc sebanyak 20 mg setiap hari.
5. Hindari stres yang berkepanjangan. Sisihkan waktu Anda untuk bermeditasi, menyendiri, dan menikmati hidup Anda sendiri tanpa ada gangguan apa pun, entah itu musik, film, televisi, dan lain-lain.
6. Yakinkan diri bahwa minuman yang Anda asup aman terhadap berbagai bahan kimia yang bisa meracuni tubuh. Batasi asupan minuman ringan.
7. Batasi makanan berlemak. Jangan berlebihan mengasupnya tanpa imbangan serat.