Friday, January 15, 2010

Ingin Hamil? Bercintalah dengan Gaya Ini!

Posisi missionary dianggap paling efektif dalam terjadinya pembuahan. KOMPAS.com — Banyak orang mengatakan, semakin Anda menginginkan sesuatu, semakin sulit Anda mendapatkannya. Hal ini juga kerap terjadi ketika Anda begitu menginginkan kehadiran seorang anak, tetapi Anda tak kunjung hamil.

Namun, dr Hal Danzer, dokter spesialis kesuburan dan salah satu pendiri Southern California Reproductive Center, berbagi tips mengenai posisi seks terbaik yang memungkinkan terjadinya pembuahan. Simak penjelasannya dalam artikel yang dia buat di Parents.com.

1. Berhubungan sebelum Anda berovulasi
Sperma bisa tetap berada di rahim dan saluran telur ke rahim selama 2 atau 3 hari. Namun, telur Anda mungkin hanya akan bertahan 12-24 jam setelah dilepaskan. Jadi, berhubungan seks sebelum Anda berovulasi bisa mendorong kemungkinan adanya sperma yang akan menyambut telur Anda begitu dilepaskan.

Jika siklus menstruasi Anda 28 hari (saat Anda berovulasi pada hari ke-14), lakukan hal-hal berikut ini:
* Lakukan hubungan seks beberapa kali seminggu begitu menstruasi Anda berakhir. Melakukan hubungan cukup sering seperti ini dapat memastikan bahwa Anda tidak melewatkan masa paling subur, khususnya jika panjang siklus Anda bervariasi dari bulan ke bulan.

* Lakukan hubungan setiap hari sekitar hari ke-10.

* Jika Anda mendapat hasil positif pada ovulation predictor kit atau OPK (bisa dibeli di apotek), atau sekitar hari ke-12, maka lakukan hubungan pada hari tersebut dan dua hari berikutnya. Inilah hari-hari utama dalam sebulan yang memungkinkan terjadinya pembuahan.

2. Posisi: "missionary"
Memang tidak ada bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa suatu posisi tertentu lebih efektif daripada yang lain. Namun, tujuan dari hubungan seks yang memungkinkan terjadinya pembuahan adalah untuk mengantarkan sperma sedekat mungkin ke serviks. Dengan demikian, akan lebih baik jika pasangan mampu memasukkan penisnya sedalam mungkin, dan hal ini mungkin terjadi bila ia berada di atas. Di pihak lain, doggy style boleh dibilang merupakan cara paling tidak efektif untuk membuat sel telur Anda dibuahi.

3. Berbaring telentang, dan ganjal pinggul Anda
Apa yang membuat sesi bercinta ini berhasil, dan apa yang sekadar mitos, memang masih diperdebatkan. Namun, dr Christopher Williams, MD, ahli endokrinologi reproduktif dari Charlottesville, Virginia, dan penulis The Fastest Way to Get Pregnant Naturally, menjabarkan apa yang sepenuhnya fakta. Contohnya, mengganjal pinggul dengan bantal.

"Posisi vagina itu miring ke bawah, jadi berbaring telentang seusai berhubungan seks memungkinkan sperma untuk mengalir dan terkumpul di rahim," katanya. Berbaringlah hingga sekitar 20 menit. Perlukah mengangkat kedua kaki ke atas? Menurut dr Williams, hal ini boleh-boleh saja, meskipun mungkin tidak banyak membantu.

4. Bercintalah sebelum tidur malam
Meskipun beberapa sumber melaporkan bahwa jumlah sperma lebih banyak pada pagi hari, kenyataannya tidak ada waktu optimal dalam sehari untuk berhubungan seks. Lagi pula, bercinta sebelum Anda tidur malam menjadi cara mudah untuk memastikan Anda berbaring sesudahnya.

5. Jangan menggunakan cairan lubrikasi
Mungkin ada yang mengira bahwa cairan lubrikasi bisa membantu sperma bergerak lebih cepat. Kenyataannya, cairan ini hanya akan menghambat upaya kehamilan Anda. Kebanyakan formula lubrikasi mengubah pH balance di dalam vagina, dan menurunkan mobilitas sperma.

6. Tak perlu khawatir jika tidak orgasme
Meskipun tujuannya untuk mendapatkan peluang kehamilan, jangan melupakan kesenangan dalam bercinta. Namun, tak perlu mengkhawatirkan jika Anda tak dapat mencapai orgasme saat itu. Meskipun ada yang mengatakan bahwa orgasme mampu mendorong terjadinya pembuahan dengan menarik lebih banyak sperma ke dalam vagina dan rahim, teori ini tidak didukung fakta ilmiah.

Inilah 5 Mitos Seks yang Perlu Anda Tahu

KOMPAS.com - Banyak sekali mitos seputar seks yang tentunya belum pasti kebenarannya. Salah satu mitos tersebut misalnya menyebutkan bahwa pria lebih ingin melakukan seks dibandingkan wanita.

Apakah mitos itu benar? Bagaimana dengan mitos bahwa seks haruslah memuaskan di ranjang, karena jika tidak maka bisa dipastikan hubungan Anda kurang baik! Mari kita cek kebenaran mitos-mitos seks berikut ini!

Mitos ke-1. Pria lebih menginginkan seks daripada wanita

Tidak juga! Sebenarnya alasan bahwa pria lebih cenderung menginginkan seks daripada wanita bukan hanya karena gairah, tapi lebih pada faktor kenapa para wanita lebih cenderung tidak terlalu memikirkan mengenai seks.

Para wanita cenderung mengerjakan lebih banyak aktivitas rumah tangga sehingga mereka kelelahan dan tak memikirkan soal seks. Hormon pada wanita juga membuat mereka berpikir soal seks pada waktu-waktu tertentu saja di tiap bulan, tidak setiap hari seperti halnya pria! Perlu diingat pula, para wanita cenderung merasa terikat secara emosi ketika berhubungan seks dibandingkan para pria. Tentu saja wanita tidak akan meminta pria melakukan hubungan seks dengannya ketika para kaum Adam bersikap sangat menyebalkan dan tak sesuai dengan keinginan sang wanita!

Mitos ke-2. Jika Anda punya banyak pengalaman seksual, pasti Anda mengerti bagaimana memuaskan pasangan.

Tidak juga. Memang kebanyakan orang berpendapat bahwa seseorang yang tahu banyak hal soal seks dan telah berpengalaman akan lebih baik daripada pemula. Yah, teknisnya sih begitu. Tapi seks yang memuaskan tidak hanya berkaitan dengan teknik dan genital, tapi juga persepsi dan mekanisme kerja otak, dan tentu saja definisi seks yang memuaskan bagi tiap orang itu berbeda-beda.

Mitos ke-3. Pasangan yang bahagia memiliki kehidupan seks memuaskan di ranjang. Kalau tidak, ada yang salah dengan hubungan Anda.

Tidak, ini tidak sepenuhnya benar. Kadangkala, pasangan yang berbahagia tidak selalu memiliki kehidupan seksual yang memuaskan, panas membara dan menggairahkan setiap saat! Mungkin saja memang benar bahwa pasangan yang bahagia mempunyai kehidupan seks yang menggairahkan, tapi tidak setiap saat.

Teman Anda bicara soal kehidupan seksnya selalu indah dan membuatnya terbang ke langit ke-7? Hmmm...bisa jadi, tapi benarkah itu? Apa dia mengatakan yang sebenarnya? Ya...mungkin saja dia punya pengertian yang berbeda mengenai seks yang memuaskan! Semua itu subyektif sebenarnya.

Mitos ke-4. Seks haruslah spontan, jika tidak, ada yang salah dengan hubungan Anda!

Jangan percaya yang satu ini! Tenang saja, pada tahap awal mungkin memang benar akan spontan dan yang spontan biasanya berujung pada seks yang menyenangkan. Tapi setelah 18 bulan, hormon yang membuatnya bergairah membara akan mulai tenang, dan tak jarang bahkan pada 9 bulan sudah menurun, dan ini tidak berarti Anda tidak saling menginginkan.

Tapi ini berarti Anda harus mulai mengingatkan pada diri Anda betapa menyenangkannya seks itu sehingga Anda tetap bisa menikmatinya tanpa merasakan rutinitas. Lagipula, sekali-sekali melakukan seks yang terencana akan terlihat sangat menarik untuk dicoba, Anda akan merasa tidak sabar untuk menunggu saat itu!

Mitos ke-5. Wanita tak suka pornografi dan bicara "kotor" saat melakukan hubungan seks.

Setiap wanita tentu berbeda. Tak jarang dari mereka juga menyukai hal-hal yang menawarkan keintiman dengan porsi yang berbeda dengan pria tentunya. Sebut saja bunga atau pijatan aromaterapi dari tempat spa. Ada wanita yang suka, tapi ada pula yang tidak.

Semua orang pasti setuju bahwa wanita gila berbelanja, tapi tentu tidak semua wanita demikian. Begitu pula dengan pornografi. Berdasarkan suatu penelitian, tidak semua wanita menyatakan membenci pornografi.

dr.Intan Airlina Febiliawanti


Seks yang memuaskan tidak hanya berkaitan dengan teknik dan genital, tapi juga persepsi dan mekanisme kerja otak

Mitos Keperawanan Bikin Takut

KOMPAS.com — Cerita bahwa keperawanan bisa hilang karena jatuh dari sepeda sungguh meresap pada gadis ini, sampai ia ketakutan menjelang hari pernikahannya. Padahal, tidak ada bukti ilmiah bahwa keperawanan hilang akibat jatuh dari sepeda.

“Saya seorang gadis berumur 27 tahun, berencana menikah tahun ini. Masalahnya, saya selalu khawatir, bahkan takut dengan keadaan saya. Saya sudah tidak perawan lagi, meskipun hilangnya keperawanan saya bukan karena suka melakukan hubungan seks bebas.

Waktu berumur 12 tahun, saya mengalami kecelakaan, jatuh dari sepeda. Sampai saat ini saya masih takut mengatakannya kepada calon suami, takut dia tidak percaya dan menuduh saya yang bukan-bukan.

Pertanyaan saya, bagaimana cara meyakinkan calon suami bahwa saya tidak perawan karena kecelakaan itu? Apakah kira-kira dia mau menerima saya dan percaya seratus persen? Mengapa keperawanan masih merupakan hal yang sangat dominan di Indonesia?”

W.T., Malang

Tidak ilmiah
Saya anggap aneh sekali kalau Anda merasa "sudah tidak perawan lagi" padahal Anda tidak pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya. Seorang wanita disebut tidak perawan kalau sudah pernah melakukan hubungan seksual. Karena Anda belum pernah melakukan hubungan seksual, berarti Anda seorang perawan.
Saya justru merasa kasihan karena Anda merasa seperti itu, bahkan mungkin juga tersiksa menjelang hari pernikahan. Padahal, ternyata Anda masih seorang perawan karena memang belum pernah melakukan hubungan seksual.

Saya tidak tahu siapa yang memberitahu bahwa Anda sudah tidak perawan lagi karena jatuh dari sepeda dulu. Mengenai kecelakaan yang dulu Anda alami, tentu bukanlah penyebab Anda menjadi tidak perawan karena Anda memang belum pernah melakukan hubungan seksual.

Kalau yang Anda maksud dengan sudah tidak perawan lagi adalah robekan selaput dara akibat jatuh dari sepeda, ada dua hal yang perlu dipertanyakan.
Pertama, robeknya selaput dara tidak dapat dijadikan patokan apakah seorang wanita sudah pernah melakukan hubungan seksual. Wanita yang pernah melakukan masturbasi dengan memasukkan benda padat ke dalam vagina, selaput daranya juga dapat robek.

Kedua, dari mana Anda mengetahui keadaan selaput dara Anda akibat kecelakaan itu? Saya khawatir Anda hanya menerima informasi yang salah tentang selaput dara, yang antara lain disebutkan bisa robek karena wanita melakukan olahraga atau jatuh dari sepeda.

Sesungguhnya tidak ada bukti ilmiah bahwa olahraga seperti lompat tinggi dan jatuh dari sepeda dapat menimbulkan robekan di selaput dara. Memang sayang sekali, banyak informasi yang disampaikan di media massa seperti itu.

Pemberi informasi ternyata hanya meneruskan apa yang pernah mereka dengar sebelumnya, bukan berdasarkan bukti ilmiah. Artinya, hal itu sama saja dengan menyuburkan mitos tentang seks yang memang banyak beredar di masyarakat.

Tak harus berdarah
Ketidakmengertian tentang seksualitas, ditambah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, merupakan penyebab penting mengapa mitos tentang seks, khususnya keperawanan, tetap tumbuh subur di negara kita. Pengertian yang salah tentang keperawanan tidak jarang menimbulkan akibat buruk, bukan saja bagi pihak wanita, melainkan juga bagi pihak pria.

Anggapan bahwa wanita perawan harus mengeluarkan darah ketika pertama kali melakukan hubungan seksual adalah anggapan yang salah dan hanya didasarkan pada mitos. Wanita yang cukup terangsang dan siap secara psikis tidak akan mengeluarkan darah ketika pertama kali melakukan hubungan seksual. Sebaliknya, kalau wanita tidak cukup terangsang, apalagi mengalami hambatan psikis, hampir pasti mengalami perdarahan.

Saya pikir tidak ada yang perlu Anda sampaikan kepada suami yang berkaitan dengan keperawanan dan jatuh naik sepeda. Di pihak lain, tidak ada alasan bagi suami untuk tak menerima Anda karena menganggap Anda tidak perawan.
Bukankah Anda memang tidak pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya? @

Konsultasi dijawab oleh Prof.Dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And


Sesungguhnya tak ada bukti ilmiah bahwa olahraga seperti lompat tinggi dan jatuh dari sepeda dapat menimbulkan robekan di selaput dara.

Saat Terangsang, Wanita Jadi Malu-malu?

KOMPAS.com — Jika selama ini wanita dianggap memiliki gairah seks lebih rendah dari pria, maka penyebabnya mungkin karena rasa bersalah dan malu yang muncul saat mereka terangsang.

Peneliti dari Queens University Psychology, Meredith Chivers, menemukan bahwa saat seorang pria mulai bergairah, bukan hanya fisiknya yang terangsang, melainkan juga psikisnya. Sebaliknya dengan wanita, tubuh dan pikiran mereka sering kali tak selaras. Sebagian besar wanita tak menyadari bahwa mereka terangsang. Perasaan salah dan malu terhadap seks oleh para ahli diyakini sebagai penyebabnya.

"Sebagian wanita mengatakan tidak terangsang oleh stimulasi yang diberikan pasangannya meski sebenarnya secara fisik mereka merespons. Kebanyakan dari mereka enggan menunjukkan perasaannya," kata Chivers.

Ia berpendapat, kebanyakan wanita masih menganggap seks sebagai hal yang tabu dan membuat mereka jengah dan malu. Sebaliknya dengan pria yang mampu menyelaraskan antara pikiran dan hasrat seksual yang dirasakan secara fisik. Ini berarti, meski wanita secara fisik merasa terangsang, pikirannya bisa mengembara ke mana-mana. Itu sebabnya banyak wanita yang mengaku tidak puas dengan kehidupan seksual mereka.

Peneliti dilakukan berdasarkan analisis terhadap 132 studi untuk mengukur respons fisik dan mental terhadap lebih dari 4.000 pria dan wanita. Reaksi para responden dites setelah mereka diekspos oleh stimulasi yang bersifat erotis, baik foto maupun film. Mereka juga ditanya mengenai fantasi seksual dan perasaan terangsang yang dialami setelah melihat gambar atau film tersebut.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Archieves of Sexual Behaviour ini menunjukkan bahwa secara fisik dan pikiran, pria lebih selaras. Adapun kaum Hawa kurang konsisten dalam hal ini.

"Secara jender, memang terdapat perbedaan antara respons psikologis dan genital terhadap rangsangan yang diterima," katanya.

Etika Bercinta

Ilustrasi KOMPAS.com — Kata atau kalimat apa yang Anda katakan kepada pasangan saat akan mengajaknya bercinta? Apakah Anda juga mempersiapkan diri sebelum melakukan hubungan seksual? Hal-hal seperti ini memang terkesan kecil dan tak begitu penting sehingga sering diabaikan. Padahal, etika juga diperlukan dalam berhubungan seksual.

Masalahnya, etika bercinta tidak diajarkan di mana pun, bahkan tidak di kelas kepribadian sekalipun. Namun, sebenarnya mudah saja. Inti dari aturan bercinta sama, kok, seperti aturan lainnya, "perlakukan pasangan seperti Anda mengharapkan pasangan memperlakukan Anda".

Nah, sekarang coba bayangkan perlakuan apa yang Anda inginkan saat bercinta? Jika masih bingung juga, maka kami beri contekannya.

Bersih dan cantik
Bagaimana penampilan Anda saat hendak bercinta? Apakah berdandan cantik dan memakai pakaian menggoda? Atau hanya tampil seadanya dengan pakaian tidur yang kumal dan tidak rapi, bahkan belum atau tidak mandi atau tidak gosok gigi?

Tidakkah Anda berpikir pasangan akan memerhatikan hal-hal seperti ini dan akan melakukan hal yang sama? Anda mungkin sedang merasa bergairah. Namun, jika Anda tidak mau repot untuk membuat diri Anda menggairahkan, apakah cukup bijaksana mengajak pasangan bercinta? Melihat penampilan Anda, pasangan malah mungkin tidak tertarik untuk bercinta. Jika di depan orang banyak Anda merasa harus tampil rapi dan cantik, maka mengapa di depan pasangan tidak?

Jadi, jangan mulai menggoda untuk foreplay jika tubuh Anda masih bau makanan yang bisa menimbulkan bau napas tak sedap. Akan lebih baik jika Anda membersihkan badan dulu, mandi, dan kalau perlu memakai parfum kegemaran pasangan agar Anda tampil menggoda dan menggairahkan.

"Say what you want"
Tidaklah bijaksana dan tidak juga dibenarkan jika Anda hanya menyerahkan diri kepada pasangan seraya memberikan sinyal, "Ini tubuhku, coba pikirkan apa yang bisa kamu lakukan dengan tubuhku ini."

Daripada pasrah malah tidak puas, mengapa tidak mengatakan apa yang Anda inginkan? Anda hanya perlu sedikit mengumpulkan keberanian dan rasa percaya diri untuk meminta pasangan melakukan apa mau Anda. Hal ini juga akan membuat pasangan melakukan hal yang sama pada Anda.

Toh, jika Anda tak bisa membantu pasangan untuk memuaskan Anda, maka Anda akan membuat pasangan gagal menjalankan tugasnya. Alhasil, hal ini bisa menimbulkan sikap saling menyalahkan, kemarahan, dan saling menuduh.

Jangan mencela
Apa yang Anda lakukan saat melihat perut pasangan mulai tak terlihat six pack lagi? Mengkritik atau bahkan mencela? Ups, jangan lakukan hal itu. Anda tentu tak mau mengalami hal yang sama, kan, dicela pasangan karena tubuh yang mulai melar?

Apalagi ada hal-hal dalam diri perempuan yang berpotensi menimbulkan kritikan ataupun celaan saat bercinta. Salah satunya adalah saat pemanasan yang panjang. Pada saat ini, udara yang masuk ke dalam "Miss V" terkadang keluar seperti bunyi buang angin yang pelan? Istilahnya, love butterflies.

Jika hal ini terjadi pada Anda, maka tak perlu merasa malu. Berikan saja penjelasan ilmiah ini pada pasangan agar ia tidak mengritik ataupun mencela Anda. Toh, sebenarnya kita pun punya hak untuk "bersuara" di depan pasangan, mengatakan atau melakukan apa pun yang kita inginkan, tanpa khawatir dicela.

Tanpa paksaan
Hindari bercinta dengan amarah atau mengkritik. Seks yang diwarnai umpatan tidaklah sehat. Begitu pula bercinta dengan paksaan. Itulah pentingnya Anda mengatakan apa yang diinginkan, termasuk ketika Anda sedang tidak menginginkan seks.

Jadi, pastikan pasangan tahu apa yang Anda mau dan persetujuan Anda untuk berhubungan seks. Etika seksual tidak ada artinya jika Anda dan pasangan tidak saling menghargai hak seksual dasar masing-masing.

Saling menghormati
Pernahkah Anda menolak ajakan pasangan? Atau sebaliknya, ajakan Anda ditolak pasangan? Apa pun itu, Anda berdua mesti berbesar hati dan siap menerima penolakan. Tidak setiap saat kita siap beraksi, bukan?

Apalagi jika Anda merasa tidak dapat atau tidak mau memberikan apa yang pasangan inginkan (misalnya, seks oral). Anda berhak menolak dan pasangan tak boleh bersikeras memaksa Anda untuk melakukannya.

Tentu saja, penolakan ini jangan Anda berlakukan selamanya. Tidak ada salahnya sesekali Anda memberikan layanan tersebut demi kepuasan pasangan. Dengan begitu, pasangan pun akan senang hati memberikan apa yang Anda inginkan. Ayo, saling menghormati kebutuhan masing-masing.

Ekspresi kepuasan
Ketika pria mencapai puncak, itulah akhir dari kegiatan seks Anda. Enaknya menjadi perempuan, kita bisa mendapatkan klimaks alias orgasme berkali-kali. Meski untuk itu, kita membutuhkan foreplay agak lama.

Di sini, Anda perlu meminta pasangan bersikap bijak. Maksudnya, minta pasangan untuk tidak egois menyelesaikan "permainan" dan menunggu Anda juga. Mengetahui Anda berhasil dipuaskan akan memberi ekstra kepercayaan diri pada pasangan.

Katakan terima kasih
Jika Anda dapat mengucapkan terima kasih kepada pelayan restoran, semestinya Anda pun bisa berterima kasih kepada pasangan atas "kesediaannya". Kalau Anda malu mengucapkannya, ada banyak cara kok untuk berterima kasih tanpa perlu berkata-kata.

Biarkan tetap rahasia
Tahukah Anda mengapa orang India tidak memelihara burung kakatua atau beo di kamar tidur? Jenis burung ini akan dengan mudah mempelajari dan mengulang ucapan tuannya.

Eit, ini bukan berarti kami menyarankan Anda untuk tidak memelihara burung di rumah. Maksudnya, apa pun yang diucapkan Anda dan pasangan pada saat orgasme, (istilahnya "nyanyian burung di pagi hari") itu bersifat pribadi dan harus dirahasiakan. Jadi, tetaplah menjaga rahasia itu untuk Anda berdua saja, ya.

Gagal Ereksi Sebelum Menikah

KOMPAS.com — Mengetahui bahwa pengalaman berhubungan seksual dengan dua temannya selalu gagal ereksi, ia jadi khawatir. Betulkah pemuda ini mengalami disfungsi ereksi? Apa yang menjadi penyebab, mengingat gairah seksualnya sangat baik?

"Saya seorang pria berumur 31 tahun, berencana akan menikah tahun depan dengan pacar yang berumur 26 tahun.

Selama ini saya pernah melakukan hubungan seksual dengan dua teman wanita saya, tetapi sangat mengecewakan. Dengan keduanya saya gagal, tidak bisa ereksi. Padahal, sebelum memulai hubungan seks, saya sangat bergairah dan dapat mengalami ereksi dengan baik.

Namun, saat akan mulai berhubungan seks, ereksi saya hilang dengan cepat. Setelah itu, sukar sekali untuk ereksi lagi. Saya sangat malu dengan pengalaman yang menakutkan itu. Saya jadi merasa takut untuk mencoba dengan calon istri saya ini.

Mohon informasi, apakah saya impoten? Bagaimana mengatasi masalah ini? Apakah kalau sudah menikah, saya akan tetap begini? Apa yang harus saya lakukan supaya saya tidak gagal waktu menikah tahun depan?"
LJ, Batam

Belum tentu DE
Ketakutan Anda mengalami disfungsi ereksi (istilah sekarang untuk impotensi) dapat saya mengerti. Kegagalan melakukan hubungan seksual dengan dua teman itu tentu sangat mengecewakan dan menakutkan. Namun, kegagalan itu tidak otomatis menjadikan Anda seorang pria yang disebut mengalami disfungsi ereksi (DE).

Disfungsi ereksi berarti ketidakmampuan yang menetap dalam mencapai dan mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk melakukan hubungan seksual. Walaupun Anda memang mengalami kegagalan dalam mencapai dan mempertahankan ereksi penis yang cukup, belum tentu kegagalan itu terus terjadi.

Walaupun Anda pernah mencoba melakukan hubungan seksual dengan dua wanita, Anda tidak sebutkan seberapa sering melakukannya. Mungkin saja hubungan seksual yang Anda lakukan hanya satu dua kali.

Pada disfungsi ereksi, kegagalan ereksi itu tetap terjadi setelah sering kali melakukan hubungan seksual, paling sedikit 25 persen dari kesempatan melakukannya. Jadi, kalau hanya satu dua kali melakukannya, belum pasti mengalami disfungsi ereksi.

Kegagalan psikis
Kegagalan Anda melakukan hubungan seksual dengan dua teman itu sangat mungkin disebabkan oleh hambatan psikis yang muncul pada saat akan melakukan hubungan seksual.

Beberapa hambatan psikis yang mungkin muncul pada saat itu antara lain perasaan takut gagal, perasaan bersalah, takut ketahuan orang, takut hamil, atau berbagai perasaan yang lain.

Belum lagi bagaimana reaksi kedua teman itu. Kalau reaksi mereka tidak menyenangkan, apalagi menolak, tentu itu akan menghambat reaksi ereksi Anda, dan menyebabkan kegagalan.

Kalau penyebab kegagalan Anda memang karena hambatan psikis seperti ini, diharapkan tidak terjadi lagi setelah menikah kelak. Meski demikian, bukan berarti tidak ada suami yang mengalami disfungsi ereksi karena hambatan psikis. Tidak sedikit suami mengalami disfungsi ereksi karena hambatan psikis, misalnya, karena tidak dapat memuaskan istri dan kejemuan dengan istri.

Kegagalan fisik
Di samping hambatan psikis, ada pula hambatan fisik yang dapat mengakibatkan kegagalan ereksi. Walaupun mungkin hambatan atau gangguan fisik tidak terjadi pada diri Anda, sebaiknya hal ini tidak dikesampingkan.

Untuk itu, kalau kegagalan ereksi masih saja Anda alami setelah menikah kelak, sebaiknya Anda berkonsultasi lebih lanjut dan memeriksakan diri. Dengan demikian, dapat diketahui apa penyebab sebenarnya kegagalan ereksi Anda.

Barangkali lebih baik kalau Anda tidak melakukan hubungan seksual dengan teman Anda lagi. Masalahnya, kalau terjadi kegagalan lagi, saya khawatir dapat menimbulkan akibat lebih buruk bagi fungsi seksual Anda selanjutnya. Lebih baik menunggu sampai menikah.

Berusahalah tidak diganggu oleh perasaan takut gagal karena pengalaman yang lalu itu. Jangan sampai perasaan takut gagal karena pengalaman itu justru menghambat ereksi Anda setelah menikah kelak.

Andaikata kelak setelah menikah Anda mengalami kegagalan yang sama, saya sarankan jangan menunggu sampai lebih lama lagi. Segera berkonsultasi untuk mendapat penanganan agar tidak sampai menimbulkan akibat buruk lebih jauh.

Yang penting lagi, jangan sampai menimbulkan keluhan istri. Kalau sampai terjadi keluhan istri, penanganannya mungkin akan lebih sulit. @

Konsultasi dijawab oleh Prof Dr Wimpie Pangkahila, SpAnd

Mau Jantung Sehat? "Ngeseks" Dua Kali Seminggu!

LONDON, KOMPAS.com — Manfaat seks bagi kesehatan memang tak terbantahkan. Buktinya, dari sekian banyak khasiat yang telah dipublikasikan, selalu ada studi baru yang mengungkap manfaat berhubungan intim.

Temuan terbaru yang dimuat American Journal of Cardiology ini, misalnya, menyatakan bahwa pria yang berhubungan seks sedikitnya dua kali seminggu dapat terhindar dari risiko penyakit jantung. Hasil studi itu menunjukkan, mereka yang berhubungan seks secara rutin memiliki 45 persen risiko lebih kecil mengidap penyakit jantung dibanding mereka yang berhubungan seks hanya sekali sebulan atau lebih sedikit.

Studi yang melibatkan 1.000 orang ini menunjukkan, seks memberi dampak protektif bagi jantung pria, tetapi penelitian tidak menguji apakah efek yang sama berlaku pada wanita.

Setiap tahun, sekitar 270.000 orang di Inggris menderita serangan jantung, dan penyakit jantung koroner menjadi pembunuh paling besar. Meski seks sudah lama diketahui sebagai aktivitas yang menguntungkan kesehatan mental dan fisik, tetapi masih sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan betapa seks rutin memberi manfaat besar bagi penyakit serius seperti jantung.

Dalam risetnya, ilmuwan di New England Research Institute, Massachusetts, mendata aktivitas seksual pria usia 40 hingga 70 yang terlibat dalam riset jangka panjang bertajuk "Massachusetts Male Ageing Study", yang dimulai pada 1987.

Setelah sekitar 16 tahun, peserta survei ditanya seberapa sering mereka melakukan seks dan lalu dicek gejala-gela penyakit jantung. Para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor risiko lain, seperti usia, berat badan, tekanan darah, dan kolesterol.

Hasil riset menunjukkan, pria yang melakukan seks sedikitnya dua kali seminggu berisiko lebih kecil mengidap penyakit jantung dibanding mereka yang ngeseks sebulan sekali atau lebih sedikit.

Dalam laporannya, peneliti menyatakan, seks memberikan manfaat baik secara emosional maupun secara fisik bagi kesehatan. Pria yang memiliki hasrat berhubungan seks lebih sering dan mampu memenuhinya adalah kelompok yang lebih sehat. Namun, seks dalam beberapa wujud memiliki komponen aktivitas fisik yang secara langsung dapat melindungi kesehatan pembuluh darah dan jantung.

Pria yang rutin berhubungan seks boleh jadi memiliki hubungan intim yang suportif dan hal ini memperbaiki kualitas kesehatan melalui penurunan kadar stres dan dukungan sosial.

Apa yang Anda Rasakan Usai Bercinta?

Anda merasa ingin menangis usai berhubungan seks KOMPAS.com — Seusai bercinta, Anda mungkin akan merasa capek, mengantuk, lalu langsung tidur. Atau, Anda merasa begitu menyayangi suami, lalu ngobrol sambil meringkuk di dalam pelukannya. Ini adalah reaksi yang wajar yang dialami umumnya wanita di dunia. Namun, ada beberapa kondisi lain yang juga bisa dialami sesudah berhubungan seksual. Di antaranya adalah:

1. Menangis
Anda tidak sedang kesal kepadanya atau tidak puas dengan sesi bercinta itu, tetapi kenapa ya, Anda merasa ingin menangis? Menurut Isadora Alman, seksolog dan terapis hubungan berlisensi dari Sexologist San Francisco, mengatakan bahwa rasa ingin menangis seusai melakukan hubungan seksual yang tidak diakibatkan oleh masalah perkawinan bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan. “Hal ini sering kali merupakan pelepasan ketegangan, seperti saat orgasme," katanya.

2. Pendarahan
Ada beberapa wanita yang seusai berhubungan seksual mengalami flek. Ini tidak wajar karena pendarahan pasca-hubungan seksual seharusnya hanya terjadi karena Anda sedang mens atau selaput dara Anda robek pertama kalinya.

Lissa Rankin, MD, dokter ahli kandungan dan kebidanan, berpendapat, jika Anda tidak dalam kondisi tersebut tetapi mengalami flek, maka hal ini bisa dikaitkan dengan adanya sel-sel serviks (leher rahim) yang tidak normal, yang cenderung memiliki pembuluh darah ekstra yang rapuh dan berdarah ketika tersentuh saat ML; polip serviks, penyakit menular seksual yang menginfeksi serviks atau vagina (seperti gonorrhea, chlamydia, atau trichomonas); ketidaknormalan di dalam rahim, seperti fibroid, polip, atau endometrial hiperplasia atau kanker; infeksi vagina, seperti infeksi jamur yang dapat mengiritasi dinding vagina dan menyebabkan pendarahan; atau trauma pada selaput darah, vagina, leher rahim, atau perineum.

3. Ingin sendirian
Anda mungkin ingin meringkuk di dalam pelukan suami seusai bercinta. Namun ada orang yang mungkin justru tak sabar untuk segera beranjak pergi. "Sesudah seks yang heboh, wanita atau pasangannya mungkin butuh sendiri untuk menenangkan diri," ungkap Alman. "Kadang-kadang wanita merasa telah menyerahkan dirinya terlalu banyak, dan perlu sendirian untuk merasa utuh kembali."

4. Sakit kepala
Ternyata banyak orang yang mengeluh sakit kepala seusai berhubungan seks. “Dokter biasa menyebutnya dengan coital cephalgia, exertional headache, atau effort migraine," ujar Dr Rankin.

Ketika istilah itu punya arti sama: sakit kepala akibat orgasme, penyakit ini tidak berbahaya. Hal ini terjadi karena intercourse dan orgasme dapat menimbulkan gelombang fisiologis, termasuk naiknya tekanan darah, yang dapat memicu sakit kepala. Meskipun demikian, tak ada salahnya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa migrain yang terjadi bukan disebabkan oleh organ-organ tubuh Anda, seperti tumor otak atau ketidaknormalan saraf lainnya.

5. Amnesia sementara
Kondisi medis menyebutnya sebagai transient global amnesia, yaitu ketika aliran darah secara sementara dibatasi dari area hippocampus di otak. Para ahli meyakini bahwa hal ini mungkin disebabkan aktivitas yang berat, seperti olahraga, atau seks yang diikuti orgasme. "Beberapa wanita bahkan mendadak pingsan ketika orgasme, untuk sementara," tambah Alman. Kondisi ini tetap harus diwaspadai untuk mencegah kemungkinan stroke ringan.

6. Alergi sperma
Menurut penelitian, sebanyak 40.000 wanita di Amerika mengalami seminal plasma hypersensitivity atau alergi pada semen, yang menyebabkan wanita merasa gatal-gatal, bengkak, dan sulit bernapas. Pada kasus yang lebih parah, hal ini bisa menyebabkan kematian.

Hal tersebut sebenarnya bisa dihindari dengan menggunakan kondom atau dengan mengikuti terapi untuk mengurangi sensitivitas terhadap sperma. Namun, rasa gatal dan panas pada vagina tidak selalu merupakan akibat alergi sperma, bisa juga karena Anda mempunyai alergi makanan tertentu. Menurut Alman, apa yang dikonsumsi pasangan bisa berpindah pada semennya.

7. Kelaparan
Jangan merasa malu jika Anda mendadak jadi ingin makan setelah sesi bercinta usai. Tak jarang, Anda bahkan ngidam makanan tertentu. “Banyak orang, baik wanita maupun pria, merasa lapar sesudah berolahraga," kata Alman. "Seks juga bisa dianggap olahraga, jika berlangsung dengan hebat."

8. Tenggorokan perih
Saat bercinta, Anda tentu mengerahkan seluruh tenaga. Napas yang terengah-engah membuat mulut Anda kering dan tenggorokan perih. Resepnya cuma menaruh air minum di samping tempat tidur agar Anda tidak dehidrasi. Demikian menurut Dr Rankin.

Yang perlu Anda curigai, jika rasa perih ini terjadi setelah Anda melakukan seks oral untuk pasangan. Hal itu bisa merupakan gejala infeksi menular seksual. "Infeksi seperti herpes dan gonorrhea dapat menyebabkan infeksi tenggorokan, yang menimbulkan rasa perih itu," ucapnya. Kemungkinan lain adalah virus laryngeal papillomas yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) atau jamur yang terbawa pada penis pasangan Anda.

9. Nyeri vagina
Menurut Dr Rankin, rasa nyeri saat berhubungan seks (bahkan masih terasa setelah berhubungan) bisa terjadi akibat dyspareunia. Hal ini disebabkan sejumlah kondisi, seperti: vaginismus (ketika otot-otot vagina tanpa sengaja berkontraksi sehingga tidak memungkinkan terjadinya penetrasi), vulvar vestibulitis (peradangan kelenjar vestibular pada pembukaan vagina, yang membuat Anda merasa seperti ditusuk-tusuk saat berhubungan), vulvodynia (nyeri kronis pada vagina), dan endometriosis atau kondisi kandungan lain.

Apa pun bisa Anda alami seusai berhubungan intim. Namun pada dasarnya, menurut Dr Rankin, rasa nyeri yang terjadi terus-menerus harus diwaspadai. Bila Anda mengalami hal ini, maka utarakan pada pasangan dan ajak dia ke dokter.

Yang Membuat Gairah Anda Menurun

Hm...sepertinya saya melupakan beberapa hal di meja kerja tadi... KOMPAS.com - Dulu Anda selalu bersemangat saat harus melepaskan baju suami satu per satu. Sekarang? Tidak lagi. Bila Anda merasakannya, berarti Anda tidak sendiri. Banyak perempuan di dunia ini yang berusaha sekeras mungkin menunda sesi bercinta.

Namun, Anda perlu khawatir jika hal ini terjadi pada Anda. Kenali apa penyebabnya, lalu perbaiki, sebelum suami memutuskan untuk mendapatkan kehangatan di luar rumah. Berikut adalah beberapa hal umum yang menyebabkan gairah seks Anda menurun, dan bagaimana cara untuk mengembalikannya.

1. Kamar yang berantakan. Penelitian terdahulu menghubungkan antara kondisi tempat tidur dengan kondisi psikis Anda. Beberapa pakar mengatakan bahwa tempat tidur yang berantakan adalah pertanda kurangnya kegiatan seks.

''Kita tahu kalau perempuan memang lebih sensitif dengan hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian mereka. Hal-hal itu akan mempengaruhi kehidupan seks mereka,'' tutur Debby Herbenick, PhD, penulis Because it Feels Good: A Woman's Guide to Sexual and Satisfaction.

Tempat tidur yang berantakan bisa mengalihkan konsentrasi perempuan. Misalnya, mendadak Anda ingat belum mencuci seprai dua minggu, dan berontak dari tempat tidur untuk memindahkan seprai ke mesin cuci. Hal ini akan sangat mempengaruhi ketenangan perempuan, dan bukannya rileks dan fokus pada perasaan dan gairah mereka.

Untuk membangkitkan kembali gairah Anda yang sempat menguap, enyahkan semua hal yang berpotensi mengganggu pikiran Anda. ''Jika Anda dan pasangan amat sering menonton televisi, maka pindahkan televisi ke ruang tamu. Jika ada tumpukan surat dan bon-bon tagihan, maka tempatkan di ruang kerja, jangan di ruang tidur,'' papar Herbenick.

2. Amarah. Menurut Pepper Schwartz, PhD, psikolog dan ahli hubungan dari PerfectMatch.com, mengungkapkan bahwa amarah adalah salah satu penyebab terbesar dari menurunnya gairah seks pada wanita. Perempuan yang memiliki masalah atau amarah pada pasangannya, misalnya karena pasangan tidak mau membantu di rumah, bisa menyebabkan turunnya keinginan untuk melakukan hubungan seks. Bagaimana cara mengendalikannya?

''Cari tahu sumber dari semua rasa amarah Anda. Lalu berdamailah dengan rasa amarah itu,'' saran Schwartz.

Apakah karena kurangnya empati dari pasangan, atau karena ia tidak mau mencuci piring semalam, sama saja akibatnya. Singkatnya, jangan biarkan rasa amarah menjadi racun dalam hubungan Anda.

3. Perfeksionis. Suami Anda sedang ingin bermesraan, tapi Anda tidak, kenapa begitu? Ada setumpuk pakaian kering yang belum Anda lipat di atas tempat tidur Anda. Atau, Anda baru saja pulang dari gym dan belum mandi, sedangkan sebentar lagi anak Anda akan terbangun dan minta untuk makan.

''Perfeksionis mengubur dalam-dalam gairah seks,'' tutur Elizabeth Lombardo, PhD, MS, PT, psikolog dan terapi seks di Dallas.

Seorang perfeksionis berpikiran ia harus terlihat sempurna, dan begitu juga pasangan dan lingkungannya. ''Seorang perfeksionis lebih mengkhawatirkan keadaan ketimbang menikmati saat-saat bersama pasangan.

Cara mengatasinya? ''Berikan waktu untuk Anda dan pasangan untuk istirahat sejenak,'' ucap Lombardo. Ingat, bahwa tujuan Anda adalah untuk mendapatkan kesenangan dan menikmati keintiman daripada mengutamakan kesempurnaan. Hanya itu yang diinginkan suami dari Anda.

Hal-hal lain yang akan merusak mood seks Anda adalah:
* Kesulitan keuangan, atau kepikiran soal pekerjaan.
* Trauma yang tidak teratasi, misalnya saat rumah Anda tertimpa banjir.
* Kolesterol tinggi. Ada hubungan antara kolesterol yang tinggi dengan gairah seks. Gairah seks bisa menurun dan sulit mencapai orgasme.
* Menggunakan alat KB yang bisa mengacaukan hormon.
* Tidak pernah lagi memiliki waktu berduaan di malam hari.
* Sedang memiliki bayi.

Beda Perilaku Seks Usia 20, 30 dan 40-an

Usia 20-an
Kebanyakan mereka pada usia ini tak bisa berhenti membayangkan seks setiap dua jam. Pada usia ini, perempuan biasanya ingin lebih bebas berimajinasi dalam hal seksa. Mereka juga ingin berbagi fantasi seks dan bahkan ingin mencoba biseksualitas. Sebuah studi pada tahun 2006 melibatkan sekitar 2.000 orang menemukan, 76 persen wanita yang tidur dengan sejenisnya mencapai orgasme (sedangkan untuk wanita dengan pria, tercatat 50 persen).

Usia 20an adalah masa di mana laki-laki dan wanita muda sangat tertantang mencoba berbagai posisi seks. Bahkan Tracey Cox mengklaim, satu dari 10 orang pernah mencoba threesome di awal usia dua puluhan.

Usia 30-an
Usia 30an adalah saat untuk bereksperimen. Hampir semua orang usia 30-an mengaku pernah melakukan seks di tempat terbuka. Tak seperti anak remaja yang melakukan seks outdoor sebagai bentuk paling umum dari eksperimennya, kebanyakan pasangan 30-an lebih menyukai aktivitas seks di tempat semi-publik seperti pantai, kebun atau di bangku taman di dalam kegelapan. Seperti ada yang lebih erotis dari ekspansi seks ini!

Selain itu, hal yang paling populer pada kelompok 30an adalah seks di kamar mandi atau bath-tub. Melakukan "kinky" seks juga menempati rating yang tinggi. Mereka mengklaim menikmati seks melalui berbagai fantasi mulai dari dominatrix, bondage, sampai flogging.

Dalam analisa Cox, usia 30-an adalah saat di mana para wanita menjadi seperti teman pasangan gay pria. Wanita tulen mencintai pria gay; sedangkan pria gay mencintai wanita tulen. Sebuah riset di Swedia memberi penjalasan mengapa keduanya bisa saling tertarik. Mereka rupanya sama-sama mempunyai otak simetris. Sedangkan pria tulen dan lesbian mempunyai hemisphere otak yang asimetris.

Usia 30an juga ditandai dengan kehadiran anak dalam rumah tangga, sehingga gairah seks secara alami akan menurun. Tetapi Cox menekankan, selama kehamilan pasangan dapat berhubungan seks 4 hingga 5 kali dalam sebulan.

Kebanyakan pasangan mengerem aktivitas seks selama tujuh minggu setelah proses persalinan. Tetapi empat bulan kemudian mereka kembali melakukan seks empat atau 5 kali dalam sebulan. Cox menyatakan, enam bulan setelah persalinan, rata-rata pasangan kembali melakukan seks tiga hingga 5 kali dalam satu bulan.

Bila Anda tak mampu memenuhi gairah seks seperti biasanya, Anda tak perlu berkecil hati. Ingat, ini hanyalah sementara, jadi tetaplah menyentuh dan memeluk pasangan. Jika bayi Anda menyita waktu untuk berhubungan seks, cobalah untuk melakukan seks instan.

Kebanyakan wanita pada usia 30-an, kata Cox, mengalami rata-rata orgasme lebih tinggi. Sekitar 90 persen wanita di atas 30-an secara teratur mengalami orgasme, sedangkan wanita yang lebih muda hanya 23 persen saja.

Usia 40-an
Pria di usia 40an lebih mungkin mengalami problem ereksi. Ini juga usia ketika para pria cenderung tidak setia pada pasangannya. Pria juga lebih sering terjebak pornografi atau menikmati chating berbau seks. Sementara para wanita secara seksual juga sangat menuntut, sehingga seringkali tertarik kepada pria lebih muda.

Jika Anda berpikir usia 40an adalah masa turunnya libido, cobalah untuk berpikir lagi. Walaupun aktivitas seks sudah agak menurun dari sebelumnya, sudah saatnya Anda mengubah strategi. Tak perlu lagi kaku dengan frekuensi seks dalam seminggu, tetapi penekanan pada kualitas seks yang lebih baik.

Sunday, January 3, 2010

Seks Itu Bikin Sehat

Seks Itu Bikin Sehat

shutterstock
IlustrasiSenin, 28 Desember 2009 | 10:38 WIB
KOMPAS.com — Kepuasan di ranjang berkaitan erat dengan kesehatan. Tapi tahukah Anda, kegiatan seksual juga memberi efek positif bagi kesehatan, terutama bila kegiatan yang satu ini terus dipelihara sampai tua? Asal tahu saja:

- Seks membakar lemak dan meningkatkan kekebalan tubuh.

- Seks mendorong otak untuk menghasilkan hormon endorfin, "obat antisakit" alami yang diproduksi oleh tubuh.

- Seks mengendurkan stres dan memberikan rasa senang.

- Orang yang aktif secara seksual memiliki tingkat hormon seks alami yang lebih tinggi ketimbang yang tidak aktif. Semakin aktif, semakin Anda ingin terus rajin berolah seks.

- Perubahan fisik akibat proses menua pada orang yang kehidupan seksualnya terus aktif tidak akan sebesar pada orang-orang yang tak aktif secara seksual. Gairah seksualnya pun tidak begitu dipengaruhi oleh proses penuaan.

- Jangan batasi seks hanya pada penetrasinya. Ada banyak variasi cara untuk mengakrabkan diri secara fisik dan semuanya baik bagi kesehatan.

- Energi yang dihabiskan saat berhubungan seksual setara dengan berjalan mendaki dua buah tangga, sehingga jarang sekali membahayakan. Namun, kalau Anda menderita gangguan kesehatan tertentu periksakan diri ke dokter.

- Menjadi aktif secara seksual memang menyehatkan baik secara fisik maupun emosional, tapi tetap saja mesti berhati-hati terhadap penyakit yang menular lewat hubungan seksual.

Makanan-makanan Penambah Gairah Bercinta

Makanan-makanan Penambah Gairah Bercinta

shutterstock.com
Stroberi mengandung antioksidan dan mampu membantu sirkulasi pada tubuh. Senin, 28 Desember 2009 | 17:33 WIB
KOMPAS.com — Vitamin dan mineral tertentu bisa membantu mendorong tingkat hormon seseorang, menambah sensitivitas, dan membuat momen bercinta makin panas dengan cara yang tak kentara. Jika suatu waktu Anda mendapati diri Anda lebih bergairah dari malam-malam sebelumnya, maka coba cek menu Anda, mungkin makanan-makanan ini bisa menjadi pencetusnya.

Stroberi
Selain bentuknya yang sudah menggoda, kandungan di dalamnya pun juga memiliki khasiat yang "menggoda". Stroberi mengandung antioksidan dan mampu membantu sirkulasi pada tubuh. Itulah yang dibutuhkan untuk membantu memompa darah saat berkegiatan fisik nanti malam.

Telur
Entah itu direbus, diorak-arik, dibuat dengan bentuk dadar, tetap saja telur mengandung vitamin B6. Vitamin tersebut membantu tubuh mencapai keseimbangan hormon dan membantu Anda menghadapi stres. Vitamin B6 tak hanya berasal dari telur, tapi bisa juga dari bayam, wortel, kacang polong, biji bunga matahari, atau ikan.

Steak
Daging sapi dan daging merah lainnya bisa membantu tubuh memproduksi hormon prolaktin, yang dalam level tinggi bisa meningkatkan gairah bercinta. Namun tak hanya ada di daging-dagingan, Anda juga bisa mendapatkannya dari nasi merah, roti whole-grain, sayuran berdaun hijau, dan keju Cheshire atau Lancashire.

Bawang putih
Meski aromanya tidak akan membantu Anda untuk bercinta, khasiat bawang putih yang membantu membuka saluran darah merah, dan meningkatkan sirkulasi peredaran darah, akan membantu meningkatkan gairah Anda.

Jeruk
Makanan yang kaya akan vitamin C tak hanya baik untuk melawan flu, tapi juga bisa membantu meningkatkan gairah bercinta. Pasalnya, vitamin C meningkatkan level oksitosin seseorang, yakni hormon yang meningkatkan perasaan ingin merasa dekat dengan orang lain, lewat cara tergamblang manusia, yakni berpelukan.

Oatmeal
Mungkin bentuknya tidak menarik, namun menurut studi, oatmeal meningkatkan level testosteron dalam aliran darah seseorang.

Jahe
Jahe bisa membantu menghangatkan tubuh karena ia bisa meningkatkan metabolisme tubuh seseorang, yang bisa membuat tubuh memanas dan penuh energi, termasuk untuk bercinta.

Madu
Biasa menambahkan gula pada teh Anda? Coba ganti dengan pemanis alami ini. Madu mengandung boron, mineral yang bisa meningkatkan level libido seseorang, yang bisa mendorong hormon testosteron seseorang.

Cokelat
Nah, yang satu ini sudah sangat terkenal akan kemampuannya menambah gairah bercinta. Pasalnya, ada zat di dalamnya yang bernama methylxanthine, yang mencetus pelepasan dopamin dalam tubuh. Hal inilah yang membuat Anda mudah merasa dimabuk kepayang dan membuat Anda mudah luluh di pelukannya.

Kecil Berekor Peningkat Fertilitas

Kecil Berekor Peningkat Fertilitas

Jagoan kecil berekor ini mengandung nilai gizi tinggi, murah dan mudah didapat. Kacang-kacangan yang termasuk ke dalam kelas Leguminosae ini merupakan tanaman dikotiledon (memiliki dua keping biji) yang kaya akan zat gizi sebagai cadangan makanan bagi embrio selama germinasi (proses berkecambah).

Sayuran tunas kacang hijau (phaseolus aureus; latin) ini memang telah diakui secara tradisi turun temurun menjadi ikon lambang kesuburan (fertilitas) pria.

Ini terbukti kandungan vitamin selama proses berkecambah dipercaya sangat berpengaruh terhadap fertilitas:

Vitamin B
Kadar vitamin B akan meningkat 2,5 sampai 3 kali lipat, yang dapat membantu proses pencernaan glukosa ketika glukosa telah dihasilkan maka dia akan memberi masukan pada sel-sel syaraf termasuk sel syaraf pada organ-organ kesuburan pria.

Vitamin C
Mulai terbentuk pada hari pertama berkecambah hingga mencapai 15mg per 100 gram setelah 48 jam.
Vitamin C ini berfungsi untuk kesuburan (fertilitas) pria jika kekurangan dalam mengonsumsi vitamin C ini dapat mengakibatkan sel sperma menjadi lengket yang akan menggangu pembuahan sel telur karena sel sperma akan sulit mencapai sel telur.

Vitamin E
- Vitamin E akan mengalami peningkatan selama berkecambah dari dari 24-230 mg per 100 gram biji kering menjadi 117-662 mg per 100 gram kecambah.
- Vitamin ini dikenal untuk kesuburan karena berfungsi dalam pembentukan testoteron yang diperlukan kejantanan pria.
- Antioksidan yang terdapat dalam vitamin E ini dapat melindungi sel-sel telur (spermatozoa) dari berbagai kerusakan akibat serangan radikal bebas.

Sehingga kandungan tersebut menganjurkan pasangan yang infertil untuk mengonsumsi tauge, dengan kandungan gizi yang terdeteksi adalah setiap 100 g tauge mengandung energi 50 kkal, kalsium 32 mg, potasium 235 mg, besi 897 mg, fosfor 75 mg, seng 960 mg asam folat 160 mg, vitamin C 20 mg dan vitamin B2 163 mg.

Selama proses berkecambah juga terjadi hidrolisis protein yang menyebabakan kenaikan kadar asam amino (unsur- unsur yang membentuk protein) di dalam kecambah. Dalam penelitian mengatakan bahwa tauge merupakan sumber asam amino esensial yang sangat potensial dengan komposisi yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai. Sehingga tauge ini memposisikan selain sebagai vitamin juga sebagai sumber lemak, mineral dan serat pangan (dietary fiber). Yang kadar seratnya mempunyai peran penting untuk mencegah berbagai penyakit degenarif, seperti penyakit yang mengiringi proses penuaan.

Jahe Tangani Disfungsi Ereksi?

Jahe Tangani Disfungsi Ereksi?

Makanan sehat yang tergolong dalam rempah-rempah ini sering dikenal dengan rimpang umbi semu tanaman berumpun yang hidup semusim. Konon si pedas ini berasal dari daratan Asia dan ditemukan oleh Marcopolo.

Kita ketahui jahe sebagai bahan pengobatan alami selama berabad-abad. Manfaatnya untuk kesehatan memang sudah tidak diragukan lagi, dalam penelitiannya, kandungan enzim protease dan lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi memecah protein dan lemak yang membantu mencerna dan menyerap makanan sehingga meningkatkan nafsu makan. Selain itu senyawa aseton dan methanol pada jahe juga mempu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan, melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung dan juga menghambat produksi prostaglandin, hormone dalam tubuh yang dapat memicu peradangan.

Jika kita rajin mengkonsumsi jahe sesuai dengan takaran kegunaannya, mengutip ahli gizi dan kuliner, Budi Sutomo S.Pd, senyawa cineole dan arginine yang terkandung dalam rimpang jahe mampu mengatasi ejakulasi prematur. Senyawa ini juga merangsang ereksi, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Banyak orang menjulukinya sebagai aphrodisiac food atau makanan pendongkrak gairah seksual.

Suara lelaki cybernews memberikan resep herbal alami jahe untuk pengobatan disfungsi ereksi yang dapat Anda terapkan.

Bahan :
2 buah cabe jawa
5 isi kedawung
1 ruas kencur
2 ruas jahe air hangat
1 sendok madu hitam
3 kuning telur

Cara membuat:
1. Tumbuk 2 buah cabe jawa, 5 isi kedawung, 1 ruas kencur, 2 ruas jahe.
2. Seduh dengan ¼ gelas air hangat, diperas, kemudian disaring.
3. Saat akan diminum tambahkan dengan satu sendok madu hitam dan 3 kuning telur.
4. Lakukan 1 kali sehari.

(/Nv@)