Thursday, August 27, 2009

Penis Gak Perlu Panjang, Yang Penting Sampai

Kepuasan seks yang dirasakan oleh kedua pihak merupakan inti dari hubungan intim yang dilakukan oleh pasangan suami-istri (Pasutri). Ada banyak faktor yang menentukan kenikmatan seks, salah satunya adalah bentuk dan panjang penis.

Menurut dr. Ferryal Loetan, ASC&T, MMR, SpRM, M.Kes, konsultan seks, banyak pria Indonesia beranggapan dirinya tidak akan mampu membahagiakan pasangannya, sebelum mempunyai ukuran penis besar seperti yang mereka lihat di Blue Film. "Padahal ukuran wajar penis untuk rumpun Asia adalah sembilan centimeter, dan ukuran tersebut sudah cukup untuk membahagiakan pasangan," terang Ferryal, saat talk show seksologi di hotel Ibis Slipi, Jakarta, Sabtu (9/8).

Ferryal melanjutkan, jika ada ukuran penis pria di Indonesia yang lebih dari sembilan centimeter (cm) hal itu tidak akan banyak berguna di dalam berhubungan intim. Sebab ukuran penis yang lebih dari sembilan cm, belum tentu dapat masuk seluruhnya ke dalam lubang vagina wanita. "Yang penting, penis mampu menyentuh bagian G spot yang berada di bagian dalam organ intim wanita. G Spot itulah yang akan membuat wanita menjadi terangsang dan mengalami kenikmatan seksual saat berhubungan intim," beber Ferryal.

"G Spot berjarak dua inchi dari permukaan vagina. Bila G Spot sudah tersentuh oleh penis pasti akan membuat wanita terangsang," ujar Ferryal. (C11-08)

Usia Bertambah, "Junior" Ikut Berubah

Selasa, 4 Agustus 2009 | 11:16 WIB
KOMPAS.com - Secara alamiah, makin bertambah umur, kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon pun berkurang. Dampak dari proses penuaan ini bukan hanya terlihat dari penampilan kulit tapi juga organ-organ tubuh, termasuk alat vital. Apa saja penuaan yang mungkin terjadi pada si "junior?"

Bukan rahasia lagi bahwa fungsi organ seksual pria makin lama terus menurun seiring dengan usia. Penurunan kadar testoteron (hormon pria) pada pria usia lanjut dapat menyebabkan andropause yang berakibat pada pelbagai perubahan. Sebut saja, mudah letih, lesu, rambut rontok, libido menurun, penis mengecil, bahkan bisa terjadi impotensi dan masalah sirkulasi darah.

Di luar hal itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penis juga mengalami perubahan signifikan seiring usia. Apa saja perubahan yang dialami oleh penis?

Rupa dan penampilan
Ada dua perubahan utama yang secara kasat mata bisa dilihat dari alat vital pria. Pertama adalah kepala penis yang secara bertahap mengalami perubahan warna akibat berkurangnya sirkulasi darah ke area ini. Selain itu, rambut di kemaluan juga akan semakin menipis.

"Berkurangnya kadar testoteron bisa membuat penis lama-lama kembali ke masa sebelum pubertas, misalnya berkurangnya rambut di area ini," kata Irwin Goldstein, MD, direktur sexual medicine dari Alvarado Hospital, AS, dan editor in chief jurnal ilmiah The Journal of Sexual Medicine.

Ukuran
Bertambahnya usia pria biasanya diikuti dengan penambahan berat badan. Penumpukan lemak di bagian bawah perut membuat ukuran penis terlihat mengecil. Meski penyusutan ini tidak dramatis, tapi tetap terlihat. "Bila pria di usia 30-an saat ereksi ukuran penisnya mencapai 6 inci, mungkin di usia 60-70 tahun panjangnya hanya sekitar 5 inci," kata Goldstein.

Apa yang membuat penis menyusut? Menurut para ahli ada dua penyebab. Pertama adalah penumpulan deposit lemak yang menyebabkan plak di arteri kecil di penis. Plak ini akan menyebabkan aliran darah ke penis terhambat. Penumpukan plak (ateroklerosis) yang terjadi pada jantung akan menyebabkan serangan jantung.

Penyebab kedua, menurut Goldstein, adalah berkurangnya elastisitas karena menurunnya lapisan kolagen yang mengelilingi serabut bilik ereksi. Ereksi terjadi bila bilik ini terisi darah. Nah, penutupan arteri di bagian penis membuat bilik ini makin tidak elastis yang berakibat pada berkurangnya kadar kekerasan saat ereksi.

Bila penis berubah, demikian pula dengan testis. "Sekitar usia 40 tahun, testis ikut menyusut," kata Goldstein. Ukuran testis pada pria berusia 30-an memiliki diameter sekitar 3 cm, namun saat pria berusia 60 tahun, ukurannya tinggal 2 cm.

Bengkok
Pembesaran penis yang dilakukan sembarangan tanpa kontrol tenaga medis bisa menyebabkan jaringan parut di sekitar penis menjadi tidak rata. Hal ini akan menyebabkan penis bengkok atau disebut dengan peyronie. Kondisi ini akan menimbulkan rasa sakit saat ereksi dan menyulitkan hubungan seksual. Untuk membetulkan kondisi penis, biasanya diperlukan tindakan operasi.

Kurang sensitif
Berbagai penelitian menunjukkan makin tua usia, "alat tempur" pria pun makin kurang sensitif terhadap rangsangan. Akibatnya, junior jadi sulit dibangunkan dan sulit mencapai orgasme.

Penelitian yang dilakukan di Minnesota, AS, terhadap 2.213 pria menunjukkan penurunan yang tajam terhadap kemampuan ereksi pria, berkurangnya libido dan kemampuan ejakulasi pada pria paruh baya. Namun, kepuasan seksual hanya berkurang sedikit.

Untungnya perubahan-perubahan pada organ vital ini terjadi perlahan-lahan dan mulainya sangat bervariasi. Ada yang mulai di usia 40-an, 50-an, 60-an, bahkan setelah 65 tahun. Agar penurunan fungsi organ vital ini tidak terlalu tajam, kuncinya hanya satu: hidup sehat.

Antara Penis dan Ras

Pria dari Timur Tengah sudah pasti memiliki ukuran penis jumbo. Sebaliknya, orang Asia memiliki ukuran penis mungil-mungil. Begitulah mitos yang berkembang mengenai ukuran penis dan suku bangsa seseorang.

Mayoritas, pria dan wanita yang disurvei di berbagai negara setuju dengan pernyataan bahwa ukuran penis berkaitan dengan ras atau suku bangsa seseorang. Meski tidak ada orang yang pernah tidur dengan semua pria dari semua suku bangsa di seluruh dunia, tapi mitos dan kepercayaan tentang ukuran penis ini sudah berkembang luas secara internasional.

Faktanya, tidak ada satu pun studi yang bisa memberi jawaban memuaskan atas praduga yang terlanjur berkembang tersebut. Lalu, mengapa mitos tentang ukuran penis dan ras itu ada? Bukankah tak ada asap bila tak ada api? Charles Panati, dalam buku Sexy Origin and Intimate Things, membeberkan alasannya:

Pria Asia memiliki penis yang kecil
Mungkin hal ini dikaitkan dengan postur badan orang Asia yang lebih pendek dibanding orang Eropa sehingga dikonotasikan bahwa penis mereka pun berukuran kecil.

Pria Italia paling jago bercinta
Hal ini diduga karena adanya mitos yang menyebutkan bahwa penis orang Italia lebih tebal sehingga akan memberi kenikmatan lebih besar. Vagina memang lebih mudah terstimulasi oleh penis yang secara diameter lebih besar, ketimbang penis yang panjang, karena akan memberikan tekanan yang lebih intens pada saraf-saraf di area intim wanita.

Pria Timur Tengah "yunior"-nya paling besar
Lagi-lagi ini juga dikaitkan dengan postur badan pria asal Timur Tengah yang memang tinggi dan besar.

Orang Irlandia kuno pernah difoto dalam postur tubuh kurus tapi berotot. Hal ini menyebabkan orang menduga, pria asal Irlandia pasti juga memiliki penis yang kurus dan seluruh bagian kulupnya disunat.

Menurut Panati, kita terbiasa melihat seseorang berdasarkan postur tubuhnya dan latar belakang suku bangsanya sehingga kita pun menyimpulkan bahwa alat vital mereka pun tak jauh berbeda.
Penelitian yang dilakukan Kinsey melaporkan, ukuran penis rata-rata pria kulit putih sebelum ereksi adalah empat inci. Pada pria kulit hitam mencapai empat setengah inci.

Berbagai studi menunjukkan, sebagian besar pria, apa pun suku bangsanya, merasa ukuran penis mereka kurang besar. Meski mereka mengaku penis mereka berfungsi dengan baik, tapi tetap saja mereka berharap alat vital mereka bisa lebih panjang lagi.

Seharusnya, para pria tak perlu khawatir dengan ukuran penisnya. Pasalnya, sependek apa pun ukuran alat kelamin pria, G-spot wanita tetap bisa tersentuh.

Bagian Tubuh yang Bikin Wanita Mudah Terangsang!

Pria Macho adalah pria yang dapat menyenangkan dan memuaskan pasangannya dalam banyak hal, salah satunya dalam hal seksual. Begitulah pendapat salah satu konsultan seks bernama David Darma. Untuk itu salah satu pengetahuan tentang titik-titik sensitif pada wanita menjadi bagian penting. Berikut ini titik-titik penting tersebut.

Rambut
Elusan rambut dan pijatan kepala ternyata dapat merangsang terlepasnya endorphin yang mengakibatkan rasa nikmat pada seseorang

Mata
Sama seperti skortum (kantung buah pelir), kulit kelopak mata menghasilkan sensasi yang hampir sama bila disentuh lembut.

Hidung
Ada hubungan sensorik langsung antara hidung dan pusat kenikmatan di dalam otak

Bibir
Menurut ajaran Tantra, ada saraf yang menghubungkan bibir atas langsung dengan klitoris.

Telinga
Riset menunjukkan bahwa 5 persen dari laki-laki dapat mencapai klimakss melalui stimulus aural saja, entah itu percakapan erotik, nafas berat atau lidah yang memainkan telinga.

Leher
Memiliki saraf yang sensitive juga. Kebanyakan wanita merasakan kesan yang sama, geli dan terangsang bila dicumbu di leher.

Buah Dada dan putting
Entah denan diisap, dijilat, diusap atau diremas lembut, bagian tubuh ini membantu meningkatkan gairah seksual

Jari-jari tangan
Telapak tangan sangat sensitive karena mampu merasakan sensasi sampai 1/8000 kg / cm

Perut
Area antara pusar dan tulang pubik penuh dengan titik-titik kenikmatan. Mengaktifkan titik-titik ini merangsang mengalirnya darah ke seluruh daerah pubik.

Vulva
Bagian depan bantalan empuk jaringan mons veneris yang terletak sekitar 5 cm di atas klitoris penuh ujung saraf. Menyentuh bagian ini dengan jari tangan dapat membangkitkan sensasi dan meningkatkan orgasme

Perdarahan Paska Senggama, Mengapa

Perdarahan paska senggama (post coital bleeding/PCB) pada umumnya disebabkan oleh dua hal, masalah pada serviks (leher rahim) dan perdarahan pada lapisan dalam rahim (endometrium).

Masalah pada Serviks
Leher rahim merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama. Panjang leher rahim kira-kira 1/3 dari panjang rahim secara keseluruhan, dan mempunyai saluran di dalamnya yang menghubungkan rongga di dalam badan rahim dan liang senggama.

Perdarahan yang berasal dari servis bisa terjadi karena adanya lesi pada serviks. Menurut studi, 49 persen dokter ginekolog di Inggris akan melakukan tes PAP Smear ulangan bila pasien mengeluhkan PCB. Beberapa penelitian berdasarkan pemeriksaan colposcopy menemukan wanita yang hasil tes PAP nya normal namun mengalami PCB biasanya memiliki sel serviks yang tidak normal.

Terjadinya infeksi pada serviks yang disebabkan gonorhea (kencing nanah) dan chlamydia juga menyebabkan serviks lebih mudah berdarah. Hampir 80 persen dokter ginekolog di Inggris melaporkan ditemukannya chlamydia pada pasien PCB.

Pada sebagian wanita, perdarahan setelah berhubungan seks juga disebabkan karena adanya kehamilan ektopik (ovum yang dibuahi menempel di luar uterus). Penempelan itu bisa terjadi pada tuba falopi, ovarium, atau serviks.

Masalah lain yang kerap terjadi pada serviks adalah adanya polip. Bila polip ini tersentuh oleh penis, jari, atau alat seks (sex toys), maka akan menyebabkan darah keluar.

Lapisan dinding rahim
Bila lapisan dinding rahim kurang stabil, maka munculnya spot atau vlek darah paska hubungan intim lebih mudah terjadi. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal juga bisa menyebabkan lapisan dinding rahim kurang stabil.

Infeksi gonorhea, chlamydia atau jamur juga bisa menyerang dinding rahim dan menyebabkan ketidakstabilan sehingga mudah terjadi perdarahan setelah berhubungan intim.

Perdarahan setelah berhubungan seks juga bisa terjadi pada wanita hamil dan wanita yang baru pertama kali berhubungan karena terjadinya erosi di vagina, terutama bila si wanita belum terangsang penuh sehingga menyebabkan luka gesekan saat penetrasi.

Karena itu, jangan menganggap remeh perdarahan yang terjadi. Segera konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.


AN
Sumber : WebMD

Kapan Harus Periksa Sperma?

Infertilitas atau ketidaksuburan bisa diakibatkan adanya gangguan di saluran reproduksi pria ataupun wanita. Gangguan di pihak suami bisa berupa gangguan sperma, gangguan ejakulasi, atau impotensi. Oleh karena itu, pria juga perlu melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab gagal hamil dan bagaimana mengatasinya. Lalu, kapan mutu sperma suami perlu diperiksa?

1. Jika istri tidak hamil setahun setelah menikah meski sudah melakukan hubungan seksual secara teratur (2-3 kali seminggu tanpa KB).

2. Jika saat menikah istri berusia 35 tahun, tapi belum juga hamil enam bulan setelah menikah meski melakukan hubungan seksual secara teratur.

3. Jika saat menikah istri berusia 40 tahun, tapi belum juga hamil tiga bulan setelah menikah meski melakukan hubungan seksual secara teratur.

4. Jika ketiga hal tadi menimpa, ada baiknya segera menemui dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Yang paling mudah, memeriksa suami dengan analisis sperma. Namun, yang ideal adalah melakukan pemeriksaan pada kedua pihak, baik istri maupun suami. Analisis sperma pun tak boleh dilakukan sembarangan karena hasilnya bisa bias. Yang paling tepat adalah melakukan analisis sperma ke klinik kesuburan.

Agar Seks Makin Luar Biasa

Ada banyak cara menjadikan kehidupan seks Anda luar biasa. Hal-hal "kecil" yang pernah Anda lakukan atau terkesan biasa, bisa jadi jurus ampuh untuk memuaskan pasangan. Bumbu penyedap seperti tampil agresif campur sentuhan mesra dan aroma tubuh yang wangi, akan membuat pasangan bergelora, meski ritual resminya belum digelar.

Lebih agresif
Dalam bercinta, sikap agresif sangat dibutuhkan. Apalagi jika itu dilakukan oleh pihak perempuan. Meski belum ada penelitian resmi, rata-rata pria dinilai lebih mampu menyatakan hasratnya terlebih dulu.

Karena itu, ritual bercinta akan lebih menarik dan memuaskan jika perempuan lebih berani mengambil inisiatif. Pastikan Anda memiliki keberanian mengajak pasangan menikmati indahnya pergumulan dengan melancarkan aksi-aksi menggoda penuh keintiman.

Beberapa aksi menggoda yang dapat Anda lancarkan, misalnya mencium pasangan sebelum berangkat ke kantor, mengajaknya makan siang, meneleponnya tengah hari, atau memberikan senyuman maupun bisikan nakal. Hal-hal kecil ini, menurut para ahli, dapat membangkitkan gairah si dia.

Memberi sentuhan
Jangan meremehkan sentuhan. Gemulainya jari lentik serta kelembutannya ternyata mampu memberikan efek mematikan. Apalagi jika pasangan Anda pernah berkata, "Satu-satunya kesempatan kamu menyentuhku ialah saat kamu bercinta denganku." Itu menunjukkan Anda tak pernah memberikan sentuhan mesra selain saat berhubungan intim dengannya.

Percayalah, sentuhan yang tidak berhubungan dengan kegiatan seksual dapat lebih menarik dan menggairahkan. Untuk Anda yang ingin melakukannya, ada beberapa jenis sentuhan nonseksual seperti sentuhan di bahu, leher, pipi, atau kaki saat Anda menonton film, meletakkan tangan di pangkuannya saat dia menyetir, atau berpegangan tangan.

Tampil menarik
Sekitar seratus orang disurvei untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana cara paling mudah untuk menikmati seks. Hampir 99 persen menjawab, mereka menginginkan pasangannya berpenampilan menarik atau enak dipandang, walau berpakaian sederhana.

Meskipun Anda mencintai pasangan setulus hati dengan kelebihan dan kekurangannya, lebih baik bila si dia selalu menjaga penampilan. Selain untuk aktivitas harian di luar rumah, saat di rumah tetap dibutuhkan kesadaran untuk tampil menarik. Apalagi jika Anda berdua sepakat menikmati waktu dengan "bermain".

Tubuh yang segar dan wangi
Tubuh yang segar dan wangi ternyata jadi trik jitu untuk membuat pasangan selalu bergairah. Pasalnya, senantiasa segar dan wangi membuat seseorang terlihat seksi. Saat pasangan Anda wangi, tentu Anda ingin selalu berada di dekatnya.

Saat Anda dekat dengannya, tubuh memancarkan gairah seks dan dibakar api asmara. Apalagi dibumbui sentuhan maupun bisikan mesra. Yang harus diingat, meski penting, bukan berarti Anda harus memakai wewangian secara berlebihan. Gunakan parfum secukupnya, dijamin akan membangklkan hasrat si dia untuk siap ke peraduan.

Komunikasi mesra
Bagaimana dunia ini jadinya tanpa kata-kata, dialog, apalagi komunikasi. Pasti terasa membosankan. Itu juga yang terjadi bila hubungan seks dilakukan tanpa komunikasi. Saat Anda membagi keintiman dengan pasangan, Anda tentu ingin menikmati pengalaman seks tak terlupakan melalui erangan, rintihan, maupun ucapan menggoda yang meluncur dari bibirnya. Jadi pastikan Anda mengekpresikan keinginan, hasrat, serta kenikmatan seks dengan jalinan komunikasi.

Kedekatan emosi
Sungguh menyenangkan rasanya jika setiap pasangan merasa saling membutuhkan dan rela meluruhkan egonya untuk berbagai aktivitas menyangkut kehangatan dan kehidupan seks. Di antaranya, jika pasangan Anda ingin melakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat, ikutilah keinginannya itu.

Semakin banyak waktu yang Anda luangkan bersamanya, semakin besar kesempatan Anda menikmati ajang persetubuhan, saling menyentuh, dan menjalin komunikasi yang baik.

Waktu yang tepat
Layaknya sebuah pertempuran, selain strategi, juga dibutuhkan pengaturan waktu yang tepat saat bercinta. Apalagi jika Anda tak memiliki banyak waktu, Anda harus membuat jadwal pasti kapan Anda dan pasangan akan beradu. Meski demikian, usahakan jangan selalu terpatok jadwal. Anda berdua juga tetap dapat melancarkan serangan mendadak di luar jadwal yang telah disepakati.

Spontanitas yang menggoda
Segala sesuatu yang spontan terasa lebih nikmat dan berkesan. Serangan secara spontan juga merupakan kunci utama keberhasilan dalam berhubungan seks. Anda jangan menunggu pasangan meminta stimulus seks terlebih dahulu. Lancarkan aksi bercinta dengan cepat dan tepat mengenai titik sensitifnya. Dijamin aksi ini tidak hanya membuat pasangan puas, tetapi juga terlena dengan romantisme yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Jaga kondisi
Semua orang setuju, tubuh bugar dan sehat menjanjikan aktivitas seksual yang tiada tara. Namun, seks juga mencakup "kesegaran" mental dan pikiran. Artinya, dalam seks tak hanya dibutuhkan tubuh yang kuat, tetapi juga jiwa yang sehat.

Untuk itu, Anda harus menjaga tubuh senantiasa berenergi dan bergairah dengan rajin berolahraga dan mengatur jenis makanan yang dikonsumsi. Jika perlu, manjakan diri dengan pijat atau spa bersama pasangan. Pasti akan luar biasa hasilnya.

Fokuskan pikiran
Susah memang membuat segalanya lebih fokus termasuk untuk urusan seks? Cobalah sejenak lupakan anak-anak, pekerjaan, atau apa pun yang akan Anda lakukan.
Berusahalah rileks dan istirahatkan pikiran Anda. Beri tubuh Anda kesempatan dengan bercinta bersama pasangan. Fokus terhadap seks dapat mengistirahatkan tubuh, sekaligus membuat Anda lebih segar, dan lebih mudah melakukannya di lain kesempatan. Penasaran?

GHS/Lalang Ken Handita (dari berbagai sumber)

Mengapa Miss V Sering Basah?

Umur saya 30 tahun dan sudah menikah. Saya ingin bertanya, mengapa vagina saya sering mengeluarkan cairan bening sehingga membuat celana dalam sering basah. Namun, saya tidak mengalami keputihan.

Untuk menghindari lembab, saya terpaksa memakai pantyliner setiap hari. Namun, masih saja daerah di sekitar vagina terasa lembab. Hal ini menimbulkan warna kehitaman di area lembab tadi.

Nah, yang ingin saya tanyakan, kira-kira apa yang menyebabkan vagina saya sering basah? Akibat basah dan lembab tadi, saya mulai merasa gatal di area vagina. Lalu, bagaimana cara memutihkan daerah sekitar vagina yang sudah terlanjur hitam? Benarkah ada krim yang bisa mengembalikan warna vagina seperti semula? Di mana saya bisa mendapatkan obat tersebut? Terima kasih.
Maya, Jakarta.

Memang vagina biasanya akan lebih basah pada pertengahan siklus haid (sewaktu masa subur), menjelang haid, dan sesudah haid. Namun, bila vagina selalu basah (keluar cairan) setiap hari, ini perlu dicari penyebabnya.

Bisa saja penyebabnya adalah masuknya benda asing ke dalam vagina, misalnya rambut kemaluan, adanya benang IUD (spiral), atau bahkan infeksi.

Infeksi pun bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur. Biasanya infeksi ini akan menimbulkan gejala, seperti keputihan, keluar cairan berwarna kuning dan kehijauan, gatal, serta berbau.

Namun, infeksi ringan yang disebabkan oleh bakteri tertentu bisa saja gejalanya juga ringan, seperti keluar cairan bening, tapi terasa gatal. Kanker mulut rahim juga bisa mengeluarkan cairan, tapi cairan biasanya (maaf) berbau busuk.

Jadi, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui lebih lanjut kondisi vagina yang sebenarnya. Bahkan, jika perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dari cairan vagina tersebut.

Lalu, untuk memutihkan kulit di sekitar vagina, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Memang ada krim tertentu yang dapat mengurangi warna kehitaman ini.

Untuk pemakaian pantyliner setiap hari sangat tidak anjurkan karena akan menambah lembab dan mengurangi ventilasi udara di daerah vagina. Bahkan, pantyliner yang kurang bersih juga dapat membawa bakteri dan jamur karena pantyliner ini tidak dibuat steril.

Semoga cukup jelas.

Konsultasi dijawab oleh dr Dewi Rumiris, SpOG
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Brawijawa Woman & Children Hospital

Ternyata, Seks Tanpa Kondom Lebih Sehat

Berhubungan seks tanpa kondom ternyata lebih baik untuk kesehatan dibandingkan berhubungan seks dengan menggunakan kondom.

Seorang psikolog dari Universitas West of Skotlandia Stuart Brody mengatakan, berhubungan seks tanpa kondom dapat meningkatkan kesehatan mental laki-laki dan perempuan. “Sebaliknya, melakukan seks dengan kondom dapat membuat tekanan dan depresi."

Pernyataan ini seolah membantah anggapan, bahwa berhubungan seks tanpa kondom dapat berbahaya bagi kesehatan karena dikhawatirkan penularan penyakit serta terjadi kehamilan.

Professor Brody mengatakan bahwa tubuh manusia sudah secara alami diprogram untuk mendapatkan perlindungan dalam melakukan hubungan seksual. Menurutnya, hal ini dibuktikan dengan melakukan kajian terhadap 99 perempuan dan 11 laki-laki di Portugal.

“Mereka diminta untuk mengisi kuesioner dengan pertanyaan tentang kenikmatan yang mereka dapatkan dari hubungan seksual menggunakan kontrasepsi,” tuturnya.

Dari penelitian ini, Brody menjelaskan pasangan yang melakukan hubungan seks tanpa alat kontrasepsi tekanan psikologis dan tingkat stressnya lebih rendah dibandingkan dengan pasangan yang menggunakan alat kontrasepsi yaitu kondom.

Sementara itu, peneliti dari Marie Stope International, Tony Kerridge menuturkan kesehatan reproduksi dan seksual dapat diuji setelah pasangan melakukan hubungan seksual, tidak menimbulkan penyakit yang tidak diinginkan dan tidak terjadi kehamilan.

Friday, August 7, 2009

Oral Seks Undang Penyakit

Melonjaknya kasus kanker oropharyngeal dalam dua dekade terakhir ini ternyata dipengaruhi oleh perubahan perilaku seksual masyarakat di sana, khususnya perilaku seks oral.

Komentar tersebut muncul dalam konferensi yang diadakan oleh American Association for Cancer Research yang membahas tentang penularan virus human papilloma virus (HPV) dalam kasus kanker leher dan kepala. Infeksi virus tersebut menyebabkan jumlah kejadian kanker oropharyngeal, yang meliputi tumor di tenggorokan, tonsil, dan permukaan lidah, naik drastis.

Padahal, studi mengenai tumor jaringan oropharyngeal pada 20 tahun lalu hanya menunjukkan infeksi HPV sebesar 20 persen. "Ini adalah tren yang nyata karena itu fakta bahwa angka kejadian kanker orophrayngeal meningkat seharusnya menjadi concern," kata Scott Lippman, MD dari University of Texas MD Anderson Cancer Center.

Bila dulu merokok dan alkohol dituding sebagai biang utama penyebab kanker mulut, kini penyebab terbanyak beralih pada infeksi HPV. American Cancer Society menyatakan bahwa berdasarkan diagnosis, lebih dari separuh kasus kanker oropharyngeal disebabkan virus HPV.

"Perubahan perilaku seksual dalam 20 tahun terakhir, khususnya oral seks, ikut meningkatkan kejadian kanker," kata Chief Medical Officer ACS Otis Brawley. Bukti juga menunjukkan, infeksi HPV secara oral juga meningkatkan faktor risiko kanker esophagus (kerongkongan), lanjut Brawley.

Berdasarkan hal tersebut, menurut Lippman, kini sasaran dokter untuk menyebarkan informasi tentang kanker oropharyngeal bukanlah orangtua dan perokok, melainkan orang muda, karyawan, juga para remaja yang belum memahami seks yang sehat. Para ahli juga sepakat bahwa oral seks bukanlah seks yang aman.

Usia Bertambah, "Junior" Ikut Berubah

Secara alamiah, makin bertambah umur, kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon pun berkurang. Dampak dari proses penuaan ini bukan hanya terlihat dari penampilan kulit tapi juga organ-organ tubuh, termasuk alat vital. Apa saja penuaan yang mungkin terjadi pada si "junior?"

Bukan rahasia lagi bahwa fungsi organ seksual pria makin lama terus menurun seiring dengan usia. Penurunan kadar testoteron (hormon pria) pada pria usia lanjut dapat menyebabkan andropause yang berakibat pada pelbagai perubahan. Sebut saja, mudah letih, lesu, rambut rontok, libido menurun, penis mengecil, bahkan bisa terjadi impotensi dan masalah sirkulasi darah.

Di luar hal itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penis juga mengalami perubahan signifikan seiring usia. Apa saja perubahan yang dialami oleh penis?

Rupa dan penampilan
Ada dua perubahan utama yang secara kasat mata bisa dilihat dari alat vital pria. Pertama adalah kepala penis yang secara bertahap mengalami perubahan warna akibat berkurangnya sirkulasi darah ke area ini. Selain itu, rambut di kemaluan juga akan semakin menipis.

"Berkurangnya kadar testoteron bisa membuat penis lama-lama kembali ke masa sebelum pubertas, misalnya berkurangnya rambut di area ini," kata Irwin Goldstein, MD, direktur sexual medicine dari Alvarado Hospital, AS, dan editor in chief jurnal ilmiah The Journal of Sexual Medicine.

Ukuran
Bertambahnya usia pria biasanya diikuti dengan penambahan berat badan. Penumpukan lemak di bagian bawah perut membuat ukuran penis terlihat mengecil. Meski penyusutan ini tidak dramatis, tapi tetap terlihat. "Bila pria di usia 30-an saat ereksi ukuran penisnya mencapai 6 inci, mungkin di usia 60-70 tahun panjangnya hanya sekitar 5 inci," kata Goldstein.

Apa yang membuat penis menyusut? Menurut para ahli ada dua penyebab. Pertama adalah penumpulan deposit lemak yang menyebabkan plak di arteri kecil di penis. Plak ini akan menyebabkan aliran darah ke penis terhambat. Penumpukan plak (ateroklerosis) yang terjadi pada jantung akan menyebabkan serangan jantung.

Penyebab kedua, menurut Goldstein, adalah berkurangnya elastisitas karena menurunnya lapisan kolagen yang mengelilingi serabut bilik ereksi. Ereksi terjadi bila bilik ini terisi darah. Nah, penutupan arteri di bagian penis membuat bilik ini makin tidak elastis yang berakibat pada berkurangnya kadar kekerasan saat ereksi.

Bila penis berubah, demikian pula dengan testis. "Sekitar usia 40 tahun, testis ikut menyusut," kata Goldstein. Ukuran testis pada pria berusia 30-an memiliki diameter sekitar 3 cm, namun saat pria berusia 60 tahun, ukurannya tinggal 2 cm.

Bengkok
Pembesaran penis yang dilakukan sembarangan tanpa kontrol tenaga medis bisa menyebabkan jaringan parut di sekitar penis menjadi tidak rata. Hal ini akan menyebabkan penis bengkok atau disebut dengan peyronie. Kondisi ini akan menimbulkan rasa sakit saat ereksi dan menyulitkan hubungan seksual. Untuk membetulkan kondisi penis, biasanya diperlukan tindakan operasi.

Kurang sensitif
Berbagai penelitian menunjukkan makin tua usia, "alat tempur" pria pun makin kurang sensitif terhadap rangsangan. Akibatnya, junior jadi sulit dibangunkan dan sulit mencapai orgasme.

Penelitian yang dilakukan di Minnesota, AS, terhadap 2.213 pria menunjukkan penurunan yang tajam terhadap kemampuan ereksi pria, berkurangnya libido dan kemampuan ejakulasi pada pria paruh baya. Namun, kepuasan seksual hanya berkurang sedikit.

Untungnya perubahan-perubahan pada organ vital ini terjadi perlahan-lahan dan mulainya sangat bervariasi. Ada yang mulai di usia 40-an, 50-an, 60-an, bahkan setelah 65 tahun. Agar penurunan fungsi organ vital ini tidak terlalu tajam, kuncinya hanya satu: hidup sehat.

Mau Anak Putih? ML-nya Setelah Jam 05.00 Subuh!

TEKNIK bertahan dalam persetubuhan menjadi hal yang sangat penting dan mendapat tempat khusus dalam Assikalaibineng. Dan sekali lagi, pihak suami menjadi faktor kunci.

Kitab peretubuhan Bugis Assikalaibineng ini tahu betul bahwa pihak suami senantiasa lebih cepat menyelesaikan hubungan ketimbang perempuan. Menenangkan diri, sabar, konsentrasi, dan memulai dengan kalimat taksim amat disarankan sebelum foreplay.

Manuskrip Assikalaibineng amat mementingkan kualitas hubungan badan ketimbang frequensi atau multiorgasme. Assikalaibineng adalah ilmu menahan nafsu, melatih jiwa untuk tetap konsentrasi dan tak dikalahkan oleh hawa nafsu.

Namun pada intinya, Assikalaibineng bukanlah lelaku atau taswawwuf untuk berhubungan badan, lebih dari itu Assikalaibnineng adalah tahapan awal untuk membuat anak yang cerdas, beriman, memiliki fisik yang sehat. Inti dari ajaran ini adalah bagaimana membuat generasi pelanjut yang sesuai tuntutan agama. (h.151)

Banyak teori seksualitas mengungkapkan bahwa potensi enjakulasi sebagai puncak kenikmatan seksual bagi laki-laki lebih tinggi ketimbang perempuan. Perbandingannya delapan kali untuk suami, dan satu kali bagi istri.

Bahkan, dapat saja seorang istri tidak pernah sekalipun merasakan orgasme seteles sekian kali, bahkan sekian lama hidup berumah tangga. Assikalaibaineng, mengkalim bahwa ini terjadi karena pihak suami sama sekali tak tahu atau bahkan tak mau tahu dengan lelaku seks yang mengedepankan kualitas.

Emonde Boas, seorang dokter asal Amerika bahkan pernah melakukan penelitian, dari 1400 lelaki yang didata mengidap penyakit lemah syahwat, hanya tujuh yang lemah karena sebab-sebab jasmani, yang lainya karena sebab rohani atau psikologis,"

Dia melanjutkan, "kejiwaanlah yang menyebabkan faktor terbesar sekaligus penggerak seseorang melakukan hubungan seks, sedangkan tubuh dan alat reproduksi hanya merupakan alat pemuasan bagi melaksanakan kehidupan kejiwaan seseorang.
Sedangkan teknik mengelola nafas, cara penetrasi, dan menutup hubungan dengan pijitan ke sejumlah titik rangsangan perempuan, dan menemani istri tertidur dalam satu selimut atau sarung merupakan bentuk akhir menjaga kualitas hubungan.

Pengetahuan praktis seperti waktu yang baik dan kurang baik untuk berhubungan badan juga secara rinci diatur dalam kitab ini. "Tidak sepanjang satu malam menjadi masa yang tepat untuk bersetubuh." (hal.166)

Terdapat keterkaitan waktu bersetubuh dengan kualitas anak yang terbuahi, seperti warna kulit anak. Untuk memperoleh anak yang berkulit putih, peretubuhan dilakukan setelah isya. Untuk anak yang berkulit hitam, persetubuhan dilakukan tengah malam (sebelum shalat tahajjud), anak yang warna kulitnya kemerah-memerahan dilakukan antara Isya dan tengah malam.

Sedangkan untuk anak berkulit putih bercahaya, bersetubuhan dilakukan dengan memperkirakan berakhirnya masa terbit fajar di pagi hari. Atau lebih tepatnya dilakukan usai solat subuh, antara pukul 05.15 hingga pukul 06.00 jika itu waktu di Indonesia. Ini sekaligus supaya mempermudah mandi junub.

Secara khusus kitab ini adalah menuntut pihak suami sebagai inisiator dan mengingatkan kepada istri, agar menyesuaikan waktu tidur dengan keinginan melakukan persetubuhan. Sebab ternyata, persoalan waktu amat berdampak secara psikologis maupun biologis, terutama pihak istri.

Sesuaikan waktu tidur

Teks Assikalaibineng secara spesifik menyebutkan adanya kaitan waktu tidur istri dengan ajakan suami bersetubuh. Assikalaibineng A hal.72-73 menyebutkan, "bila suami mengajak istri berhubungan saat menjelang tidur, maka ia merasakan dirinya diperlakukan penuh kasih sayang (ricirinnai) dan dihargai (ripakalebbiri). Akan tetapi jika istri sedang tidur pulas, lantas suami membangunkannya untuk bersetubuh, maka istri akan merasa diperlakukan laiknya budak seks, yang disitilahkan dengan ripatinro jemma'.

Soal bangun membangunkan istri yang tidur pulas, Assikalaibineng juga memberikan cara efektif. Kitab ini sepertinya tahu betul, bahwa jika usai orgasme sang istri biasanya langsung tertidur. Untuk menunjukkan kasih sayang, maka usai berhubungan lelaki bisa mengambil air, lalu mercikkan satu dua tetes ke muka istri.

Setelah istri terbangun, lelaki memberikan pijitan awal di antara kening, mata, menciumim ubun-ubun, memijit bagian panggul lalu bercakap-cakap sejenak. Percakapan ini bagi istri akan selalu diingat. (thamzil thahir)